Sukses

Harga Tiket Masuk Kepulauan Galapagos Naik 2 Kali Lipat Mulai Agustus 2024, Kenaikan Pertama Sejak 1998

Kenaikan harga tiket di Galapagos, Ekuador, terjadi di tengah kekhawatiran peningkatan jumlah pengunjung akan memberikan tekanan pada destinasi yang sensitif secara ekologis.

Liputan6.com, Jakarta - Mulai 2024, wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Galapagos akan diminta membayar tiket masuk dua kali lipat. Kenaikan harga tiket terjadi di tengah kekhawatiran peningkatan jumlah pengunjung akan memberikan tekanan pada destinasi yang sensitif secara ekologis.

Mengutip dari laman CNN, Minggu, 17 Maret 2024, Kementerian Pariwisata Ekuador mengumumkan tarif baru yang akan berlaku mulai 1 Agustus 2024. Biaya masuknya akan berkisar antara 100--200 dolar AS atau sekitar Rp3 jutaan untuk warga negara dari hampir semua negara, kecuali turis dari Amerika Selatan anggota Mercosur seperti Argentina, Brasil, dan Peru.

Anggota Mercosur kini harus membayar 100 dolar AS per orang, naik dari sebelumnya 50 dolar. Sementara, anak-anak di bawah usia dua tahun dapat berkunjung secara gratis, apa pun kebangsaannya. Ini merupakan kenaikan biaya masuk Galapagos yang pertama sejak 1998.

"Kepulauan Galapagos bukan hanya harta nasional namun juga kekayaan global. Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk melindungi dan melestarikan ekosistem yang tak tertandingi ini untuk generasi mendatang," Niels Olsen, Menteri Pariwisata Ekuador, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada Galapagos Conservation Trust.

Olsen menambahkan bahwa dana tambahan tersebut akan digunakan untuk upaya konservasi pulau-pulau tersebut, yang terletak 1.000 kilometer (621 mil) di lepas pantai daratan Ekuador. Galapagos adalah situs Warisan Dunia UNESCO yang terdiri dari lebih dari 100 pulau, sehingga kelestariannya harus dijaga dengan makin banyaknya kunjungan wisata.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kepulauan Galapagos Sebagai Museum Hidup

Pulau-pulau yang dijuluki "museum hidup" ini adalah rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan langka atau terancam punah. Hanya sekitar 30 ribu orang yang tinggal di salah satu kepulauan Galapagos, tetapi sekitar 170 ribu wisatawan berkunjung setiap tahunnya.

Galapagos Conservation Trust, sebuah badan amal terdaftar di Inggris yang berfokus pada promosi konservasi dan pelestarian pulau-pulau, telah memperingatkan konsekuensi ekologis dari meningkatnya jumlah pengunjung yang ramah lingkungan.

"Beberapa tahun terakhir terjadi pertumbuhan yang mengkhawatirkan dalam jumlah pengunjung ke pulau-pulau tersebut, didorong oleh peningkatan tajam dalam pariwisata berbasis darat," katanya di situs webnya.

"Hal ini mendorong sistem pengelolaan sampah hingga mencapai batas maksimalnya, memperburuk kerawanan air dan pangan, serta meningkatkan ancaman masuknya spesies invasif yang merusak ke pulau-pulau tersebut." Penemuan-penemuan ilmiah terus dilakukan di nusantara. Terumbu karang yang sebelumnya tidak diketahui, diyakini berusia ribuan tahun, ditemukan oleh para ilmuwan tahun lalu. 

 

3 dari 4 halaman

Spesies Langka di Kepulauan Galapagos

Pada 2021, UNESCO mengeluarkan laporan tentang pulau-pulau tersebut dan upaya konservasi di sana. Laporan tersebut memuji pemerintah Ekuador karena mengurangi penangkapan ikan ilegal dan mengendalikan penyebaran spesies invasif, namun meminta adanya pembaruan pada 2024.

Profil global destinasi tersebut dapat ditingkatkan tahun ini dengan sebuah film baru, yang disutradarai oleh Ron Howard, yang mengeksplorasi kisah nyata tentang skandal, pembebasan seksual, dan pembunuhan yang terjadi di Kepulauan Galapagos pada 1930-an. Film berjudul Eden yang akan dirilis akhir tahun ini, akan dibintangi oleh Sydney Sweeney, Vanessa Kirby, Ana de Armas, dan Jude Law.

Mengutip dari Tim Citizen Liputan6.com, 10 Februari 2024, Kepulauan Galápagos dengan kekayaan hayati yang luar biasa, menjadi habitat bagi beragam spesies langka yang tidak dapat ditemui di tempat lain di dunia. Dilaporkan oleh a-z Animal, keadaan terpencil pulau-pulau ini memberikan tempat perlindungan untuk spesies endemik.

Termasuk di dalamnya tumbuhan berpembuluh, reptil, mamalia, burung laut, dan darat, serta lebih dari 1.200 invertebrata darat. Pentingnya konservasi makin meningkat sebab keberadaan flora dan fauna yang sangat langka, mendorong pemerintah Ekuador untuk mengambil langkah-langkah serius dalam melindungi ekosistem Galápagos.

4 dari 4 halaman

Satwa Burung yang Unik di Galapagos

Sejak 1959, sebanyak 97 persen dari kepulauan ini diumumkan sebagai taman nasional, membentuk dasar untuk melindungi ekosistem tersebut. Pada 1998, diberlakukannya Undang-Undang Khusus Galápagos menciptakan kerangka hukum yang lebih rinci untuk menjaga pulau-pulau tersebut.

Di samping itu, pembentukan Cagar Alam Laut Galápagos merupakan langkah tambahan dalam usaha pelestarian keanekaragaman hayati di Kepulauan Galápagos. Burung penciduk (Puffinus subalaris) adalah salah satu makhluk endemik yang mendominasi kehidupan di Kepulauan Galápagos, meskipun sering kali bermigrasi hingga ke pantai Pasifik selatan Meksiko.

Dalam dunia avifauna, burung ini memiliki hubungan kekeluargaan yang erat dengan burung penciduk Natal. Dengan tubuh yang relatif kecil, burung penciduk Galápagos terkenal sebagai makhluk sosial yang senang hidup berkelompok dengan sesamanya juga berbagai jenis burung booby.

Ciri khas pola makan burung penciduk Galápagos jadi salah satu aspek menarik. Mereka dengan gembira mengonsumsi cumi-cumi dan ikan. Kehidupan bersama berbagai jenis burung booby menciptakan interaksi yang unik antar-spesies di dalam ekosistem Galápagos.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.