Gempa Sumedang Sebabkan Dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu Retak

BNPB memastikan, bahwa sedikit keretakan pada dinding terowongan kembar Tol Cisumdawu akibat gempa Sumedang tidak mengganggu lalu lintas.

oleh Tim News diperbarui 01 Jan 2024, 09:29 WIB
Terowongan kembar di Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). (Foto: Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi sebanyak tiga kali yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada penghujung tahun 2023 dikabarkan menyebabkan keretakan bangunan di beberapa lokasi, mulai dari dinding terowongan kembar Tol Cisumdawu hingga dinding RSUD setempat.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan bahwa BPBD setempat telah melakukan kaji cepat situasi dan mendata dampak kerusakan di lapangan akibat gempa Sumedang.

Berdasarkan laporan visual sementara, didapatkan adanya kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah, khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang.

"Gempa bumi yang M 4.8 (ketiga) menyebabkan adanya sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Namun atas keretakan itu, dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Senin (1/1/2024).

Selain itu, gempa juga turut menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sumedang Selatan mengalami kerusakan ringan di bagian langit-langit dan keretakan pada dinding.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang telah meminta agar seluruh pasien dan petugas RS keluar sementara dari gedung hingga keadaan dapat dipastikan aman. Hal ini untuk mencegah jatuhnya korban tertimpa reruntuhan. 

 

2 dari 3 halaman

3 Kali Gempa Sumedang di Penghujung Tahun 2023

Diketahui, pada periode pergantian tahun, terjadi tiga kali gempa bumi di Sumedang, yakni berkekuatan 4.1 magnitudo pada pukul 14.35 WIB, 3.4 magnitudo pada pukul 15.38 WIB dan 4,8 magnitudo pada pukul 20.34 WIB.

Hasil rekaman data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang pertama dengan kekuatan M 4.1 berpusat di 6.48 LS dan 107.93 BT pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa kedua berkekuatan M 3.4 pada kedalaman 6 kilometer berada di titik 6.84 LS dan 107.34 BT, dan yang ketiga (main shoke) atau M 4.8 berdekatan dengan pusat gempa bumi sebelumnya yakni di 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.

 

3 dari 3 halaman

Pemicu Gempa Sumedang

Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.

Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya