Veto AS Gagalkan Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Israel - Hamas di Gaza

Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pertempuran sengit antara Israel dan Hamas di Gaza. Wakil perwakilan Amerika Serikat di PBB, Robert Wood, mengatakan resolusi tersebut "berbeda dari kenyataan" dan "tidak akan memberikan dampak positif di lapangan."

oleh Arnaz Sofian diperbarui 09 Des 2023, 15:05 WIB
Resolusi DK PBB
Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pertempuran sengit antara Israel dan Hamas di Gaza. Wakil perwakilan Amerika Serikat di PBB, Robert Wood, mengatakan resolusi tersebut "berbeda dari kenyataan" dan "tidak akan memberikan dampak positif di lapangan."
Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood (kanan) diapit oleh Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward (kiri) bereaksi selama pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, 8 Agustus 2023. (Charly TRIBALLEAU/AFP)
Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pertempuran sengit antara Israel dan Hamas di Gaza. (Charly TRIBALLEAU/AFP)
Wakil perwakilan Amerika Serikat di PBB, Robert Wood, mengatakan resolusi tersebut "berbeda dari kenyataan" dan "tidak akan memberikan dampak positif di lapangan." (Yuki IWAMURA/AFP)
Sebanyak 13 anggota DK PBB memberikan suara mendukung rancangan resolusi singkat, yang diajukan oleh Uni Emirat Arab pada Jumat 8 Desember 2023, sementara Inggris memilih untuk abstain. (Charly TRIBALLEAU/AFP)
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membuat langkah yang jarang terjadi pada Rabu (5/12) untuk secara resmi memperingatkan dewan beranggotakan 15 orang tentang ancaman global dari perang Israel Vs Hamas yang telah berlangsung selama dua bulan tersebut. (Charly TRIBALLEAU/AFP)
"Meskipun AS sangat mendukung perdamaian abadi di mana Israel dan Palestina dapat hidup damai dan aman, kami tidak mendukung seruan gencatan senjata segera. Hal ini hanya akan menjadi bibit bagi perang berikutnya, karena Hamas tidak memiliki keinginan untuk melihat perdamaian yang bertahan lama, untuk melihat solusi dua negara,” kata Robert Wood, Wakil Duta Besar AS untuk PBB. (Charly TRIBALLEAU/AFP)
AS dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Washington malah mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober. (Charly TRIBALLEAU/AFP)
Jeda tujuh hari – yang menyebabkan Hamas membebaskan beberapa sandera dan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza – berakhir pada 1 Desember. (Charly TRIBALLEAU/AFP)
Setelah beberapa upaya gagal untuk mengambil tindakan, Dewan Keamanan PBB bulan lalu menyerukan penghentian sementara pertempuran untuk memungkinkan akses bantuan ke Gaza, yang pada hari Jumat digambarkan oleh Guterres sebagai "mimpi buruk kemanusiaan yang terus meningkat". (Yuki IWAMURA/AFP)
AS lebih memilih diplomasinya sendiri, dibandingkan tindakan Dewan Keamanan, untuk memenangkan pembebasan lebih banyak sandera dan menekan Israel agar lebih melindungi warga sipil dalam serangannya di Gaza, yang dilancarkan setelah serangan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 17.480 orang tewas dalam serangan Israel. (Yuki IWAMURA/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya