Kualitas Udara Jabodetabek Buruk, Penderita ISPA Meningkat

Sejumlah klinik kesahatan dan rumah sakit di kawasan Jabodetabek merasakan adanya kenaikan kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di tengah buruknya udara Jabodetabek. Mengutip dari berbagai sumber, ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah. ISPA bisa berupa flu biasa, influenza, sinus, hingga radang tenggorokan.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 16 Agu 2023, 12:35 WIB
Polusi Udara Tingkatkan ISPA
Sejumlah klinik kesahatan dan rumah sakit di kawasan Jabodetabek merasakan adanya kenaikan kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di tengah buruknya udara Jabodetabek. Mengutip dari berbagai sumber, ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah. ISPA bisa berupa flu biasa, influenza, sinus, hingga radang tenggorokan.
Dokter Desman Siahaan melakukan pemeriksaan pasien anak yang menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Klinik BPJS Prima Husada, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/8/2023). Sejumlah klinik kesahatan dan rumah sakit di kawasan Jabodetabek merasakan adanya kenaikan kasus ISPA di tengah buruknya udara Jabodetabek. (merdeka.com/Arie Basuki)
Belakangan ini tingkat kualitas udara di Jakarta sedang buruk. Salah satu imbas yang bisa muncul dari buruknya kualitas udara tersebut adalah penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). (merdeka.com/Arie Basuki)
Laman IQAir mencatat indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 156 AQI US (tidak sehat), pada Selasa (15/8/2023) pukul 11.00 WIB. Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 64.7µg/m³. (merdeka.com/Arie Basuki)
Dalam keterangan situs IQAir dijelaskan, konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 12.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. (merdeka.com/Arie Basuki)
Mengutip dari berbagai sumber, ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah. ISPA bisa berupa flu biasa, influenza, sinus, hingga radang tenggorokan. (merdeka.com/Arie Basuki)
ISPA dapat menimbulkan berbagai gejala, sehingga cara pasti untuk mendiagnosisnya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. (merdeka.com/Arie Basuki)
ISPA dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau nyeri telan, timbulnya gejala sinusitis, kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan warna kulit menjadi kebiruan, serta kesulitan bernafas. (merdeka.com/Arie Basuki)
ISPA dapat dicegah dengan beberapa cara. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan sering mencuci tangan dengan bersih, terlebih setelah beraktivitas di tempat umum. (merdeka.com/Arie Basuki)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya