Krisis Air Bersih, Warga Cibarusah Bekasi Manfaatkan Kali Cihoe untuk Mandi dan Cuci Pakaian

Warga Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memanfaatkan Kali Cihoe untuk mandi dan mencuci pakaian saat musim kemarau karena sumur mereka kekeringan. Untuk mandi dan mencuci pakaian, warga memanfaatkan air dari Kali Cihoe. Sedangkan untuk konsumsi, warga membeli air galon seharga Rp 5.000 atau membeli air bersih berkapasitas 1.000 liter dengan harga lumayan.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 20 Jul 2023, 11:05 WIB
Kekeringan Bekasi
Warga Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memanfaatkan Kali Cihoe untuk mandi dan mencuci pakaian saat musim kemarau karena sumur mereka kekeringan. Untuk mandi dan mencuci pakaian, warga memanfaatkan air dari Kali Cihoe. Sedangkan untuk konsumsi, warga membeli air galon seharga Rp 5.000 atau membeli air bersih berkapasitas 1.000 liter dengan harga lumayan.
Warga mencuci pakaian di aliran Kali Cihoe, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/7/2023). Warga memanfaatkan Kali Cihoe untuk mandi dan mencuci pakaian saat musim kemarau karena sumur mereka kekeringan. (merdeka.com/Imam Buhori)
Warga terpaksa mandi dan mencuci pakaian di Kali Cihoe karena sumur mereka kering meski sudah menambah kedalaman. (merdeka.com/Imam Buhori)
Untuk mandi dan mencuci pakaian, warga memanfaatkan air dari Kali Cihoe. Sedangkan untuk konsumsi, warga membeli air galon seharga Rp 5.000 atau membeli air bersih berkapasitas 1.000 liter dengan harga lumayan. (merdeka.com/Imam Buhori)
Kali Cihoe dijadikan sumber air andalan warga desa saat musim kemarau tiba. (merdeka.com/Imam Buhori)
Warga Kampung Korot dan Kampung Jambe mengambil air dari Kali Cihoe. (merdeka.com/Imam Buhori)
Jerigen dengan kapasitas 20 liter dimanfaatkan warga untuk menampung air Kali Cihoe sebagai pasokan cadangan air di rumah mereka. (merdeka.com/Imam Buhori)
Air Kali Cihoe terlihat cukup bersih. Bahkan terkadang terlihat cadas batuan dari atas. (merdeka.com/Imam Buhori)
Ramai warga yang mandi dan mencuci pakaian di Kali Cihoe. Biasanya, pada waktu pagi dan sore warga datang silih berganti. (merdeka.com/Imam Buhori)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya