Sambangi Ponpes Darul Muttaqin Malang, Anies Singgung Nasib Petani yang Tak Kunjung Sejahtera

Bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan sowan ke Pondok Pesantren Darul Muttaqin di Desa Jeru, Kabupaten Malang.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2023, 11:03 WIB
Dalam pidatonya, Anies Baswedan menyatakan pemerintah daerah harus bisa menyelesaikan masalah internal sendiri, tanpa campur tangan atau bantuan dari pemerintah pusat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Malang - Bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan sowan ke Pondok Pesantren Darul Muttaqin di Desa Jeru, Kabupaten Malang.

Berbaju koko putih dan kain sarung cokelat, Anies melakukan silaturahim dengan sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat.

Anies berkomitmen untuk mengusung perubahan untuk memberikan keadilan bagi masyarakat. Sebagai salah satu contoh, keberadaan petani di Indonesia, saat ini masih jauh dari kata keadilan.

"Jadi, kalau ditanya apa perubahan, membuat semuanya menjadi berkeadilan," kata Anies, Rabu 24 Mei 2024, dikutip dari Antara.

Anies menjelaskan, keberadaan para petani yang selama ini berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat dinilai masih belum mendapatkan keadilan, khususnya dari sisi pendapatan.

Menurut dia, keberadaan para petani tersebut masih diselimuti kesulitan untuk menjalani kehidupan. Bahkan, para petani yang ada juga kesulitan untuk menabung sehingga jauh dari kata sejahtera.

"Contoh petani. Beras itu semua dikerjakan petani, yang menanam padi, yang merawat, sampai panen, sudah puluhan tahun, apakah mereka bisa menabung. Tabungan saja tidak punya, tetapi ini kami belum bicara kesejahteraan," katanya.

Masyarakat Indonesia selama ini, lanjut dia, melihat keberadaan petani yang tidak sejahtera merupakan hal yang dianggap biasa. Namun, sesungguhnya hal tersebut merupakan masalah menahun, yang akhirnya dianggap bukan menjadi masalah.

Permasalahan yang dihadapi para petani tersebut, kata dia, bukan hanya merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh presiden atau menteri semata. Namun, apa yang dihadapi para petani harus menjadi pekerjaan rumah seluruh masyarakat.

"Ini bukan kekeliruan presiden, menteri, ini adalah problem turun-temurun yang harus kita selesaikan. Jadi, kalau bicara seperti ini bukan mau menyalahkan satu atau dua orang, ini salah kita semua. Melihat petani dengan semua masalahnya dianggap sebagai hal yang biasa," kata Anies.

2 dari 2 halaman

Masa Pendaftaran Capres

 

Anies Baswedan merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Sementara itu, bakal calon presiden lainnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Sesuai dengan jadwal, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden pada tanggal 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang penuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau  25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu Anggota DPR RI 2019.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Infografis Ragam Tanggapan Anies - Gibran Semeja Sarapan Bareng (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya