Profil Muhadjir Effendy, Plt Menpora yang Gantikan Zainudin Amali

Muhadjir ditunjuk sebagai Plt Menpora setelah Presiden Joko Widodo mengizinkan pengunduran diri Zainudin Amali.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 17 Mar 2023, 15:00 WIB
Zainudin Amali menyerahkan jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, sebagai Pelaksana Tugas. (Bola.com/Abdul Aziz)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy resmi menjabat pelaksana tugas (Plt) Menpora menggantikan Zainudin Amali. Proses serah terima jabatan berlangsung di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Muhadjir ditunjuk sebagai Plt Menpora setelah Presiden Joko Widodo mengizinkan pengunduran diri Zainudin Amali. Seperti diketahui, sebelumnya Amali memang telah menyatakan akan mundur dari jabatannya sebagai Menpora dan fokus menjadi Wakil Ketua Umum PSSI.

Penetapan Muhadjir tertulis dalam salinan Keputusan Presiden Nomor 18/P Tahun 2023 tanggal 13 Maret 2023. Muhadjir akan menjabat sebagai Plt Menpora hingga Menpora definitif dilantik.

Sebelumnya, pria kelahiran Madiun, 29 Juli 1958 ini bertanggung jawab sebagai Menko PMK sejak Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma’ruf Amin. Selain itu, ketika Reshuffle Kabinet Jilid II, Presiden Joko Widodo waktu itu menunjuk Muhadjir Effendy untuk naik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengantikan Anies Baswedan.

Jauh sebelum masuk ke pemerintahan, Muhadjir merupakan seorang Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Ia berada di posisi tersebut selama tiga periode dari tahun 2000 hingga 2016. Ditambah ia juga seorang Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.

2 dari 3 halaman

Latar Belakang Pendidikan yang Kuat

Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin 'Roadshow Dialog Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem' yang menyisir Provinsi Jawa Barat, Aceh, NTT, Banten, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan pada Februari 2023. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Selama hidupnya, Muhadjir Effendy dikenal sebagai seorang pengajar yang mengabdikan hidupnya di bidang pendidikan. Sebelum akhirnya ia menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2000, Muhadjir telah melanglangbuana untuk mencari ilmu pengetahuan.

Pria berusia 66 tahun ini memperoleh gelar sarjana Pendidikan Sosial di IKIP Negeri Malang pada tahun 1982, kemudian meraih gelar Magister Administrasi Publik di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1996 dan terakhir menamatkan S-3 dan mendapat gelar Doktor Ilmu-Ilmu Sosial di Universitas Airlangga Surabaya.

Selain itu, ia juga beberapa kali mengambil kursus di luar negeri, seperti di National Defence University, Washington, D.C. pada tahun 1993 dan Victoria University di British Columbia, Canada pada tahun 1991.

Atas pencapaian dan pengabdiannya, saat ini Muhadjir tercatat sebagai Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Ia juga aktif menjadi pengajar di Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang mengajar bidang Sosiologi.

3 dari 3 halaman

Penulis Andal

Menko PMK Muhadjir Effendy Menko Muhadjir sampaikan Presiden Jokowi minta sosialisasi COVID-19 menggunakan bahasa dan simbol lokal usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/7/2020). (Dok Humas Sekretariat Kabinet)

Tak hanya aktif di bidang pendidikan, Muhadjir Effendy juga aktif sebagai seorang kolumnis yang banyak mengangkat isu mengenai agama, pendidikan, sosial, politik dan kemiliteran. Pengalaman ketika masih menjadi mahasiswa dan wartawan menjadi fondasi kuat yang mendasari kemampuannya dalam menulis esai.

Sebagai seorang wartawan kampus, Muhadjir mendirikan koran kampus UMM, BESTARI pada tahun 1986. Bahkan, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Perwakilan Malang Raya serta merupakan penulis lepas di beberapa media massa nasional.

Kegemarannya dalam menulis juga dituangkan menjadi beberapa judul buku, seperti Bala Dewa, Seperti Menyaksikan Dahlan Muda, dan Muhammadiyah dan Pendidikan di Indonesia.

Muhadjir lebih banyak melakukan kegiatan sosial ketika menjadi pengurus Muhammadiyah, mulai dari masih sebatas tingkat ranting hinga Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya