ID FOOD Gelontorkan Gula dan Daging Jelang Ramadan

Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD, Ardiansyah Chaniago mengatakan pihaknya tengah menyiapkan ribuan ton gula dan daging sapi menjelang Ramadan

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2023, 16:45 WIB
PT Rajawali Nusindo Member of ID FOOD mendistribusikan bahan pangan di 43 cabang yang tersebar di 34 Propinsi di Indonesia untuk kebutuhan masyarakat yang berkualitas dan terjangkau. (Dok Rajawali Nusindo)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD, Ardiansyah Chaniago mengatakan pihaknya tengah menyiapkan ribuan ton gula dan daging sapi menjelang persediaan pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) atau masuk Ramadan.

Dia menjelaskan untuk gula konsumsi dari penugasan ada sekitar 107 ribu ton. Namun pihaknya masih memiliki stok sisa tahun lalu sebanyak 20 ribu ton.

"Jadi menjelang HKBN gula konsumsi telah disiapkan sekitar 128 ribu ton," ujar Ardiansyah dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Ardiansyah menuturkan, ID FOOD masih mempunyai sisa penugasan tahun lalu yang masuk di bulan Januari. Artinya pada bulan Februari hingga Maret masih memiliki sisa kurang lebih 2.500 ton, dan stok komersil sebanyak 1000 ton, sehingga menjelang HBKN pihaknya sudah menyiapkan daging sapi sekitar 3.500 ton.

"Jadi menjelang HBKN kita siapkan daging sapi sekitar 3.500 ton," kata dia.

Paket Ramadan

Disisi lain, dia menambahkan ID FOOD juga menyediakan program paket ramadan. Adapun harga yang dibanderol dalam program tersebut yakni untuk paket 1 mulai dari Rp 27.500, paket 2 Rp 50.000 hingga paket Rp 400.000 yang berisikan daging rendang.

"Nanti ada QR Code, kalau di scan langsung bisa pesan beberapa produk ID FOOD, ada di dalam katalog ramadan. Disini lengkap produknya ada kornet juga. Kita siapkan disini temanya adalah untuk persiapan kebutuhan berbuka," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Jelang Ramadan, Sri Mulyani Klaim Inflasi Terkendali

Pedagang melayani pembeli kebutuhan pokok di kiosnya di Pasar Lembang, Tangerang, Selasa (24/8/2021). Bank Indonesia (BI) memperkirakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) alias inflasi akan berlanjut pada bulan Agustus 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan laju inflasi saat ini masih terjaga di level moderat. Namun, yang menjadi perhatian Menkeu adalah inflasi pangan bergejolak atau volatile food yang mengalami kenaikan sebesar 7,62 persen pada Februari 2023 dibanding Januari 2023 dikisaran 5,28 persen.

Kendati begitu, pihaknya menegaskan pengendalian inflasi pangan akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), utamanya menjelang lebaran tahun ini.

"Berarti kita tahu sumber inflasi yang harus diwaspadai itu volatile food, dalam hal ini beras dan pangan yang jelang Lebaran biasanya menunjukkan kenaikan," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KiTa Maret 2023, Selasa (14/3/2023).

Dalam paparannya, Menkeu menyebut pada  Februari 2023 terjadi kenaikan inflasi untuk beras, sebesar 0,08 persen, bawang merah 0,03 persen, cabai merah 0,02 persen. Sedangkan untuk daging ayam mengalami penurunan inflasi sebesar -0,02 persen dan telur -0,02 persen.

"Ini yang kita bahas di Kabinet untuk menstabilkan agar beras tidak naik tinggi, dan ayam serta telur tidak jatuh," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Tambahan Anggaran

Tahun 2020 Sri Mulyani juga dianugerahi sebagai Finance Minister of The Year kawasan East Asia Pacific dari majalah GlobalMarkets, karena perannya dalam memunculkan kebijakan sehingga Indonesia bisa melalui pandemi global dengan baik dan resilien. [@smindrawati]

Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan tambahan anggaran untuk Badan Pangan Nasional (Bapanas) guna melakukan stabilisasi dengan Bulog dalam menjaga harga pangan.

"Ini yang nanti kita akan memberikan anggaran tambahan untuk Bapanas melakukan stabilisasi dengan Bulog dalam rangka menjaga baik beras, ayam, dan telur ini," ujarnya.

Menkeu berharap adanya tambahan anggaran untuk Bapanas tersebut bisa turut menjaga keseimbangan harga ditingkat petani, peternak, hingga konsumen.

"Kita harapkan stabilisasi harga menjaga sehingga kesejahteraan petani dan peternak terjaga, dan di konsumen tidak terjadi inflasi tinggi," pungkasnya.

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya