Fakta-Fakta tentang Airlangga Hartarto, Capres yang Diusung Partai Golkar untuk Pemilu 2024

Musyawarah Nasional (Munas) 2019 Partai Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden untuk Pemilu 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 23 Jan 2023, 13:25 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah Nasional (Munas) 2019 Partai Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024.

Keputusan Munas ini diperkuat hasil keputusan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) hingga rapat kerja nasional (Rakernas) yang digelar setelah Munas 2019.

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku, partainya sudah mengumumkan nama calon presiden untuk Pemilu 2024 secara resmi.

"(Soal nama capres) Kalau Golkar, waktu Munas juga sudah resmi," tutur Airlangga saat menghadiri Rakornas dan Bimtek Pemenangan Pemilu di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Sabtu 21 Januari 2023.

Partai Golkar sendiri telah menjajaki kerja sama atau kolasi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketiga parpol itu sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Ketiga partai politik telah memiliki pengalaman dalam pemerintah dan dalam dinamika politik bangsa. Dengan visi partai yang dimilikinya dan berbagai pengalaman politik, kesemuanya bersepakat untuk menyatukan diri membangun koalisi yang disebut Koalisi Indonesia Bersatu," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily dalam keterangannya, Jumat (13/5/2022).

Koalisi ini terbentuk juga karena melihat Pemilu 2014 dan 2019 yang menyisakan polarisasi yang kuat meski pemilu telah usai. Maka itu, Golkar, PAN dan PPP membentuk koalisi lebih awal agar Pemilu 2024 tidak terjebak hal yang sama.

Berikut fakta-fakta Airlangga Hartarto, capres yang diusung Partai Golkar.

 

 

2 dari 4 halaman

Karir Politik

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengingatkan seluruh kadernya tak boleh saling adu internal jelang Pemilu 2024. Dia tidak ingin partai beringin diadu domba. (Foto: Merdeka.com).

Dikutip dari situs Partai Golkar, partaigolkar.com, Airlangga memulai kiprah di dunia politik sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar periode 2004-2009. Selanjutnya, Airlangga terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014.

Ia terpilih kembali menjadi anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, investasi, dan BUMN.

Pada 2017, Airlangga terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Ketika itu, Airlangga menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi.

Kemudian pada 5 Desember 2019, Airlangga kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar untuk periode 2019-2024. Hal ini disepakati lewat Forum Musyawarah Nasional Partai Golkar.

 

3 dari 4 halaman

Jabatan Menteri

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna terkait Evaluasi APBN 2022 serta Rencana Program dan Anggaran 2023 di Istana Kepresidenan, Senin (16/1/2023). (Dok Kemenko Perekonomian)

Pada 2016, terjadi perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja Jilid II. Pada momen itu, Airlangga dipilih Presiden Jokowi untuk menduduki jabatan Menteri Perindustrian. Ketika itu, Airlangga mewakili Partai Golkar menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.

Airlangga kemudian ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Penunjukan Airlangga sebagai Menko Perekonomian diumumkan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 23 Oktober 2019.

 

4 dari 4 halaman

Harta Kekayaan

Berdasarkan data di situs e-LHKPN KPK, total harta kekayaan Airlangga Hartarto mencapai Rp 425,60 miliar. Hal itu berdasarkan laporan 2021 yang disampaikan 30 Maret 2022.

Berikut rincian harta kekayaan Airlangga Hartarto:

A.Tanah dan Bangunan Rp 108.460.528.955.

1. Tanah dan Bangunan Seluas 680 m2/400 m2 di KAB / KOTA Jakarta Selatan, hasil sendiri  Rp. 10.993.240.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 1058 m2/600 m2 di KAB / KOTA Jakarta Selatan, hasil sendiri, Rp. 13.280.690.000

3. Tanah Seluas 3400 m2 di KAB / KOTA GIANYAR, hasil sendiri Rp. 122.400.000

 4. Bangunan Seluas 200 m2 di AUSTRALIA, HASIL SENDIRI Rp. 31.222.100.000

 5. Tanah dan Bangunan Seluas 896 m2/575 m2 di KAB / KOTA Jakarta Selatan , hasil sendiri Rp. 31.749.220.000

6. Tanah dan Bangunan Seluas 39 m2/52 m2 di KAB / KOTA Jakarta Selatan , hasil sendiri Rp. 3.948.097.000

7. Tanah Seluas 40455 m2 di KAB / KOTA Manado , hasil sendiri Rp. 70.000.000

8. Tanah dan Bangunan Seluas 1394 m2/300 m2 di KAB / Kota Bogor, hasil sendiri Rp. 6.786.529.000 9. Tanah dan Bangunan Seluas 276 m2/672 m2 di KAB / Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp. 10.288.252.955

B.Alat Transportasi dan Mesin sebesar Rp 2.564.000.000

1. Mobil Jaguar, pada 2010, hasil sendiri Rp. 400.000.000

 2.Mobil, Toyota Vellfire  2017, hasil sendiri Rp. 785.000.000

3. Mobil, Toyota JEEP LC 200 HDTP 2014, hasil sendiri Rp 1.000.000.000

4.Mobil, Toyota Kijang Innova 2015, hasil sendiri Rp 179.000.000

5.Mobil, Toyota Kijang Innova 2016, hasil sendiri Rp 200.000.000

C.Harta Bergerak Lainnya Rp 573.500.000

D. Surat berharga Rp 54.941.266.702

E.Kas dan Setara Kas Rp 321.333.100.939

F.Harta Lainnya Rp 9.998.677.350.

Dengan demikian, total Rp 497.871.073.946

III. Utang Rp 72.270.198.743

IV. Total harta kekayaan Rp 425.600.875.203.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya