Inflasi November 2022 Turun ke 5,42 Persen

Tingkat inflasi di bulan November tercatat 5,42 persen (yoy) atau lebih rendah dari tingkat inflasi di bulan Oktober sebesar 5,71 persen (yoy).

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2022, 11:40 WIB
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut tingkat inflasi November 2022 mengalami pelemahan. Tingkat inflasi di bulan November tercatat 5,42 persen (yoy) atau lebih rendah dari tingkat inflasi di bulan Oktober sebesar 5,71 persen (yoy).

"Terdapat tekanan inflasi yang melemah pada bulan November ini. Kalau dilihat secara tahunan, terjadi inflasi 5,42 persen atau terjdi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 107,05 pada bulan November menjadi 112,85 di Oktober," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa, BPS, Setianto dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (1/12).

Setianto melanjutkan secara bulanan tingkat inflasi di bulan November tercatat 0,09 persen (mtm). Sehingga tingkat inflasi tahun kalendernya sebesar 4,82 persen.

Berdasarkan komoditasnya, penyumbang inflasi tertinggi yaitu bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, rokok, beras, telur ayam ras, dan tarif angkitan dalam kota.

"Ini komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara tahunan," kata dia.

Setianto menjelaskan, dari 90 kota dan kabupaten yang diamati BPS, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor, Kalimantan. Tingkat inflasinya mencapai 9,20 persen yang dikontribusi dari komoditas angkutan udara (2,07 persen), bensin (1,2 persen), bahan bakar rumah tangga (0,87 persen) dan cabai rawit (0,21 persen).

 

 

2 dari 2 halaman

Inflasi Terendah

Aktivitas perdagangan di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Pemerintah memprediksi laju inflasi sebesar 1,38% pada September 2022. Adapun prediksi ini akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kementerian Keuangan mengatakan laju inflasi akan kembali normal pada November 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, tingkat inflasi terendah ada di Maluku Utara, yakni Kota Ternate dengan tingkat inflasi hanya 3,26 persen. Adapun komoditas penyumbang inflasinya yaitu angkutan udara (1,21 persen), bensin (0,66 persen), bawang merah (0,39 persen) dan bahan bakar rumah tangga (0,21 persen).

"Inflasi terendah dari 90 kota dan kabupaten di Ternate sbesar 3,26 persen," kata dia.

Sementara itu, tingkat inflasi tertinggi berdasarkan pulau antara lain, di Sumatera , inflasi tertinggi ada di Bukit Tinggi sebesar 7,01 persen. Di Jawa, tingkat inflasi tertinggi di Jember sebesar 7,76 persen. Di Kalimantan, inflasi tertinggi ada di Tanjug Selor sebesar 9,20 persen.

Untuk wilayah Bali-Nusra, tingkat inflasi tertinggi di Kupang sebesar 7,30 persen. Di Sulawesi, inflasi tertinggi ada di Pare-Pare sebesar 7,11 persen. Sedangkan di Papua, tingkat inflasi tertinggi di Kota Jayapura sebesar 6,81 persen.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya