Kasus Penusukan Sopir TransJakarta, Polisi Duga Pelaku dan Korban Saling Kenal

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqqafi menyampaikan dari hasil pemeriksaan sementara diduga jika Randi tewas bukan, akibat ulah komplotan begal.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi Penusukan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus tewasnya sopir TransJakarta, Randi Pramono (30), usai ditusuk oleh seseorang di Jalan Raya Bogor KM 26, Ciracas, Jakarta Timur, pada Selasa 22 November 2022 kemarin malam.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqqafi menyampaikan dari hasil pemeriksaan sementara diduga jika Randi tewas bukan, akibat ulah komplotan begal.

"Pelaku bukan komplotan (begal)," kata Ahsanul kepada wartawan saat dikonfirmasi Rabu (23/11/2022).

Dimana pihaknya malah menemukan adanya indikasi Randi dan dua orang terduga memiliki hubungan pertemanan dengan dugaan saling mengenal satu sama lain.

"Sepertinya antara korban dan pelaku kenal," kata dia.

Adapun untuk identitas pelaku yang menusuk Randi ketika perjalanan pulang usai bekerja sebagai sopir TransJakarta masih terus diselidiki.

"Lagi lidik (penyelidikan) pelakunya," terang Ahsanul.

Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Ciracas, Kompol Jupriono mengatakan Jupriono mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.

Hasilnya, handphone milik korban tidak ditemukan. Dengan begitu penyidik menduga handphone Randi turut diambil oleh para pelaku penusukan.

"Iya benar (handphone korban tidak ada di lokasi). Kita masih lakukan penyelidikan apakah ini memang motivasinya hanya sebatas ingin mengambil handphone apa ada masalah pribadi," tutur Jupriono.

2 dari 3 halaman

Polisi Periksa Keluarga Korban

Ilustrasi (iStock)

Penyelidikan saat ini masih dilakukan kepolisian. Saksi-saksi dari keluarga dan teman korban akan dimintai keterangan

"Ini masih kita telusuri dan kita cari orang-orang dekatnya dia yang sewaktu sebelum kejadian sempat cerita pernah ada masalah atau apa termasuk keluarganya," pungkas Jupriono.

3 dari 3 halaman

Kronologi Kasus

Ilustrasi Penusukan (Dok. Istimewa)

Sempat terlibat cekcok, seorang sopir bus TransJakarta bernama Randi Pramono harus meregang nyawa usai ditikam di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur pada Selasa 22 November 2022 kemarin malam.

Jupriono menjelaskan jika Randi ditemukan tewas di depan Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu, Ciracas, Jakarta Timur sekitar pukul 23.30 Wib.

"Korban Randi Pramono berumur 31 tahun," ucap Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono dalam keterangannya, Rabu (23/11).

Menurut Jupriono, sebelum ditemukan tewas, dari keterangan dua orang saksi ditemukan yang telah dimintai penyidik jika Randi sempat terlibat cekcok dengan seseorang.

"Telah terjadi keributan dua orang yang mengakibatkan salah satu atau korban meninggal dunia," katanya.

Kejadian ini terjadi diketahui terjadi sekira pukul 23.19 Wib, Marjana dan Rico yang menjadi saksi melihat jika Randi datang bersama seseorang naik motor lalu berhenti di TKP.

"Saksi 1 dan saksi 2 melihat ke 2 orang tersebut yang tadi nya seperti orang sedang ngobrol. Tetapi lama-lama terjadi ribut antara mereka berdua dan sekira 10 menit saksi 1 dan 2 melihat ada 1 orang lagi datang ke TKP dan tak lama kemudian korban (Randi) sudah tergeletak," kata dia.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Kejahatan Meningkat saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya