Garuda Indonesia jadi Maskapai Paling Tepat Waktu Se-Asia, Erick Thohir Bangga

Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dinobatkan menjadi maskapai yang paling tepat waktu se-Asia. Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bangga atas capaian ini.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 10 Nov 2022, 16:10 WIB
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dinobatkan menjadi maskapai yang paling tepat waktu se-Asia. Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bangga atas capaian ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dinobatkan menjadi maskapai yang paling tepat waktu se-Asia. Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bangga atas capaian ini.

Hasil ini mengacu pada survei yang dilakukan OAG Flightview pada periode September 2022. Capaian on time performance (OTP) Garuda adalah sebesar 96,6 persen. Dengan demikian, Garuda jauh lebih baik dari maskapai penerbangan di Asia Pasifik yang sudah memiliki nama besar.

OAG Flightview menyebutkan OTP rate Garuda lebih baik dari Fuji Dream Airlines dari Jepang, Jeju Airlines dari Korea, dan Thai AirAsia, yang semuanya berada di sepuluh maskapai dengan OTP terbaik.

Melalui pemeringkatan aspek ketepatan waktu tersebut, Garuda Indonesia juga menjadi satu-satunya maskapai penerbangan asal Indonesia yang berhasil menempati peringkat tertinggi pada hasil pemeringkatan oleh lembaga riset dan pemeringkat OTP maskapai penerbangan global independen asal Inggris tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan sangat bersyukur dengan pencapaian yang diraih oleh Garuda Indonesia. Ini merupakan angin segar bagi maskapai penerbangan milik negara yang baru saja pulih dari belitan utang warisan.

"Dengan OTP rate yang baik, akan berkorelasi dengan reputasi Garuda Indonesia di ruang persepsi publik. Itu sangat bagus karena menunjukkan Indonesia memiliki maskapai penerbangan yang bisa diandalkan. Ini penting karena dinamika masyarakat sudah semakin meninggi, dan membutuhkan moda transportasi yang handal," tutur Erick Thohir dalam keterangannya, Kamis (10/11/2022).

Untuk diketahui, OTP adalah metode yang diterima secara luas untuk memahami ketepatan waktu pada berbagai moda transportasi umum, termasuk penerbangan. Ini menyediakan sarana standar untuk membandingkan seberapa baik satu penyedia layanan beroperasi sesuai dengan jadwal yang diterbitkan, dibandingkan dengan yang lain.

Dalam penerbangan, keberangkatan atau kedatangan pesawat yang dianggap tepat waktu adalah yang menjaga pada rentang waktu 15 menit dari waktu yang dijadwalkan.

 

2 dari 4 halaman

Hasil Sinergi

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Erick mengingatkan kinerja OTP banyak digunakan sebagai indikasi performa utama yang kuat untuk menilai maskapai penerbangan dan bandara. OTP juga merupakan pembeda layanan potensial dalam memasarkan sebuah brand maskapai penerbangan kepada wisatawan udara. OTP memiliki peran penting dalam manajemen operasi maskapai.

Menurutnya, penundaan penerbangan akan memengaruhi produktivitas dan merugikan maskapai penerbangan hingga ribuan dolar setiap tahun, sesuai data OAG Flightview. Oleh karena itu, OTP harus dijadikan KPI utama pada maskapai penerbangan untuk mengukur dan mengevaluasi proses, serta mengidentifikasi peningkatan kinerja operasi Garuda Indonesia.

"Kinerja OTP ini bukan hanya kerja Garuda, melainkan hasil sinergi maskapai penerbangan dengan pengelola kebandar - udaraan. Garuda Indonesia, Citilink, dan Angkasa Pura harus terus konsolidasi demi hasil yang maksimal dan berkelanjutan. Jadikan OTP sebagai salah satu ukuran kinerja maskapai, mulai dari staf hingga direksi, dan mendorong tim untuk bekerja secara efisien," ujar Erick.

 

3 dari 4 halaman

Bantu Pemulihan

Pesawat Garuda saat di landasan Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang (8/4/2022). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan frekuensi penerbangan yang semakin positif hingga 30% pada akhir Maret 2022 dibandingkan dengan periode awal Maret 2022. (Liputan6.com)

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, capaian tersebut merupakan bentuk representasi komitmen Garuda Indonesia untuk menghadirkan layanan penerbangan terbaik bagi seluruh pengguna jasa.

Utamanya dalam memastikan seluruh operasional penerbangan, termasuk tingkat ketepatan waktu, dapat berjalan dengan optimal.

“Di tengah upaya kami dalam mengakselerasikan berbagai langkah pemulihan kinerja, serta selaras dengan komitmen kami untuk menghadirkan konektivitas udara melalui layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi pengguna jasa, tentunya raihan kinerja operasional ini menjadi optimisme tersendiri bagi kami untuk terus menghadirkan layanan penerbangan terbaik bagi masyarakat,” ungkap Irfan.

Irfan menyebut saat ini tengah dihadapkan dengan perubahan preferensi masyarakat dalam melaksanakan perjalanan udara, khususnya di masa transisi pandemi menuju endemi ini. Meski begitu Garuda Indonesia meyakini aspek ketepatan waktu merupakan esensi utama dalam definisi kualitas layanan yang senantiasa harus dijaga.

Oleh karenanya, capaian ini akan terus menjadi motivasi Garuda Indonesia untuk senantiasa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya dalam menghadirkan layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan on-time.

"Terlebih, kami meyakini bahwa momentum pemulihan sektor pariwisata harus ditunjang oleh operational excellence, utamanya pada aspek ketepatan waktu,” pungkas Irfan.

 

4 dari 4 halaman

Penumpang Garuda Indonesia Tumbuh 61 Persen

Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat berhenti di apron Bandara Adi Soemarmo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan pertumbuhan penumpang 61,11 persen menjadi 10,49 juta penumpang hingga kuartal III 2022, dibandingkan pergerakan penumpang hingga kuartal II 2022 6,51 juta penumpang.

Sementara itu, kinerja operasional turut diperkuat dengan capaian angkutan kargo yang tercatat sebesar 144 ribu ton hingga kuartal III 2022. Hal ini tentunya selaras dengan komitmen Garuda Indonesia dalam memaksimalkan potensi angkutan kargo dalam menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan nasional.

Garuda Indonesia secara grup mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga kuartal III 2022 sebesar 60,35 persen menjadi USD 1,5 miliar atau Rp 23,60 triliun (asumsi kurs Rp 15.737 per dolar AS) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 939 juta.

Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 57,87 persen, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88 persen, serta pendapatan lainnya sebesar 27,13 persen.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, peningkatan pendapatan signifikan tersebut juga menjadi sinyal positif tersendiri bagi proyeksi kinerja usaha Garuda ke depannya.

"Kami yakini dapat semakin sustain khususnya dengan ditunjang cost structure kinerja operasi yang semakin lean dan adaptif dalam menghadapi tantangan kinerja usaha ke depannya," kata Irfan dalam keterangan resminya, Jumat (4/11/2022).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya