Menko Luhut Banggakan Kesaktian Dana Desa

Luhut Binsar Pandjaitan berharap terhadap seluruh Fintech resmi yang telah terdaftar di Indonesia memberi perhatian khusus terhadap desa-desa dalam mengelola Dana Desa.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2022, 15:40 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menegaskan dirinya tidak mau menerima tawaran menjadi Cawapres 2024. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ketahahan ekonomi Indonesia di tengah pandemi bisa dikelola dengan baik. Bahkan sampai kuartal III 2022, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,72 persen. Salah satu pendorong pemulihan ekonomi ini adalah Program Dana Desa.

"Saya waktu selesai Covid-19 bertanya kenapa sih ekonomi kita hebat? ternyata village fund yang kita bikin hampir Rp 500 triliun selama 7 tahun itu berdampak kepada 74.000 desa itu membuat ekonomi resilience," ujar Luhut saat menyampaikan sambutan dalam Indonesian Fintech Summit yang ke-4 di Bali, Kamis (10/11/2022).

Setiap desa, kata Luhut, per tahunnya menerima sekitar Rp 1 miliar. Dengan uang tersebut, perputaran ekonomi di Indonesia terus bergerak secara merata. Hal itulah yang kemudian menurut Luhut menjadi faktor besar terhadap resiliensi ekonomi Indonesia saat seluruh negara terhantam pandemi Covid-19.

Di tengah peran besar Dana Desa terhadap ketahanan ekonomi Indonesia, Luhut kemudian melontarkan sindiran terhadap sejumlah ekonom yang mengkritik keras terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

"Jadi Dana Desa itu berpengaruh luar biasa, banyak yang tidak tahu pengamat-pengamat ekonomi itu tidak paham," ucapnya.

Luhut Binsar Pandjaitan pun berharap terhadap seluruh Fintech resmi yang telah terdaftar di Indonesia memberi perhatian khusus terhadap desa-desa dalam mengelola Dana Desa.

 

2 dari 3 halaman

Pendapatan Indonesia

Anak-anak dengan latar gedung bertingkat menikmati minuman di Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat lebih tinggi, pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dari pertumbuhan 3,69 persen pada 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di kesempatan yang sama ia juga menargetkan, pendapatan per kapita Indonesia mencapai USD 10.000 di 2030. Bahkan, menurutnya angka tersebut masih dapat berpotensi tumbuh lebih besar.

"Kita mimpi di tahun 2030 income nanti USD 10.000 per kapita dan menurut saya angka itu bisa lebih, nanti saya akan jelaskan kenapa itu bisa lebih." ucap Luhut.

Saat menyampaikan sambutannya, Luhut juga menampilkan materi pemaparan yang menunjukan pendapatan Indonesia per kapita.

Dalam pemaparannya menunjukan pendapatan Indonesia per kapita saat ini masih berada di USD4.225.

 

3 dari 3 halaman

PDB

sementara nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia USD1,3 triliun. Ungkapan optimisme kembali disampaikan Luhut, saat menargetkan PDB Indonesia pada 2030 mencapai USD3,5 triliun.

Namun, untuk mencapai target tersebut syarat yang perlu dipenuhi adalah konsistensi pembangunan.

"Saya percaya 2030 GDP kita bisa USD3,5 triliun atau lebih dari itu, kalau konsistensi pembangunan kita itu bisa tetap 5,3 atau 5,7 persen," ucapnya.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya