Anak Demam Tak Perlu Langsung Minum Obat, Ini 4 Tips dari Dokter Reisa

Perkara demam, dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa, peningkatan suhu tubuh pada anak merupakan respons terhadap infeksi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Nov 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi anak yang sedang terbaring lemas karena penyakitnya. Credits: pexels.com by Ron Lach

Liputan6.com, Jakarta - Hati orangtua mana yang tak kalut saat anaknya sakit termasuk saat demam. Terlebih di saat pembatasan penggunaan obat sirup seperti saat ini bikin orangtua kalut bila anak demam.

Perkara demam, dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa, peningkatan suhu tubuh pada anak merupakan respons terhadap infeksi yang terjadi pada tubuh. Ibaratnya tubuh sedang berperang melawan kuman.

Coba cek menggunakan termometer berapa suhu tubuh anak. Bila anak demam tinggi disarankan untuk langsung di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Namun, kalau anak demam tidak terlalu tinggi serta tidak memiliki riwayat kejang tidak perlu langsung diturunkan dengan obat.

Lalu, apa yang bisa dilakukan bila anak demam? Ini saran dokter Reisa sebelum memberikan obat pada anak:

1. Penuhi Cairan

Saat demam cairan dalam tubuh harus cukup guna menurunkan suhu serta mencegah anak dehidrasi. Cairan tidak harus dari air putih bisa juga dari sumber cairan yang lain.

"Kalau enggak kuat minum banyak, bisa dari makanan seperti sup lalu buatkan jus. Semua cara bisa membantu menurunkan demam dan mencegah dehidrasi," kata Reisa bersama Radio Kesehatan pada Senin, 7 November 2022.

2. Kompres Air Hangat

"Ingat ya bukan kompres air dingin tapi air hangat ya," kata Reisa.

Kompres air hangat bisa dilakukan di dahi, lipatan ketiak, atau pangkal paha.

 

2 dari 3 halaman

Suhu Kamar Nyaman

Ilustrasi Anak Sakit Credit: pexels.com/Deloite

3. Suhu Kamar Nyaman

Pastikan anak berada di ruangan yang tidak panas tapi juga tidak terlalu dingin. Lalu, pastikan anak memakai baju yang nyaman dan menyerap keringat.

4. Skin to Skin Contact

Pada bayi, pasti dia tidak merasa nyaman kala demam melanda. Maka ayah atau ibu bisa melakukan skin to skin contact pada bayi. Hal ini bisa mentransfer suhu tubuh, selain itu bisa juga membuat anak merasa lebih nyaman.

Reisa mengingatkan, bila suhu badan anak tak kunjung turun dengan upaya di atas, maka segera ke dokter atau fasilitas kesehatan.

 

3 dari 3 halaman

Anak Ogah Minum Obat Puyer

Tenaga farmasi menuangkan racikan obat ke kertas pembungkus di RSIA Tambak, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar dokter atau tenaga kesehatan (nakes) di fasilitas kesehatan mulai memberikan obat puyer pada pasien menyusul pemerintah yang menyetop penjualan atau pemberian resep obat sirup. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Usai dari dokter lalu mendapatkan obat serbuk atau puyer, kadang biking pening orangtua. Lantaran anak melakukan penolakan keras mengonsumsi puyer. Banyak anak yang lebih nyaman minum dengan obat sirup ketimbang puyer.

Terkait ini, Reisa mengatakan bahwa khasiat obat puyer dan obat sirup sama saja. Sehingga, upayakan agar anak mau minum obat tersebut sesuai resep dokter.

Namun, puyer biasanya terasa pahit dan sulit diterima anak. Untuk mengatasi ini bisa dicampur dengan madu (bisa diberikan untuk anak di atas satu tahun) jika memang ini bukan obat yang perlu dikonsumsi rutin.

“Boleh (dicampur madu) obat yang pahit bisa dicampur dengan yang manis seperti air gula yang penting zat aktifnya masuk ke dalam tubuh,” kata Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati beberapa waktu lalu.

Infografis STOP! Jangan Minum Obat Sirup Dulu, Termasuk Parasetamol Cair (Liputan6/com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya