Terinspirasi Porsche, Penyandang Cerebral Palsy Semangat Desain Mobil Sport Listrik Ramah Disabilitas

Desain cantik dan teknologi inovatif menghidupkan imajinasi Krithin. Menonton video mobil sport ini melaju kencang di jalan yang berkelok-kelok dan suara knalpot sporty membuatnya semakin bersemangat.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 27 Okt 2022, 10:00 WIB
Porsche 911 GT3 RS Diluncurkan 17 Agustus 2022 (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Hidup dengan cerebral palsy (sekelompok gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan dan postur) telah menghadirkan banyak tantangan bagi Krithin Paul Pereira yang berusia 21 tahun. Namun, berkat semangat yang gigih dan dukungan keluarga yang kuat, ia tidak membiarkan hal itu menghentikannya mengejar mimpinya.

“Sejak usia muda, Krithin telah mengimpikan berada di belakang kemudi mobil sport yang indah, dan obsesinya pada mobil akhirnya ia bawa dengan pena di atas kertas dan menggambar mobil impiannya,” kata ibunya, Dr Ashita Pereira, dikutip dari CNA.

Desain cantik dan teknologi inovatif menghidupkan imajinasi Krithin. Menonton video mobil sport ini melaju kencang di jalan yang berkelok-kelok dan suara knalpot sporty membuatnya semakin bersemangat.

Namun, kunjungan ke showroom Porsche pada usia 16 tahun bersama keluarganya di Kuala Lumpur, tempat ia tinggal, yang mengubah segalanya. Mampu melihat dan menyentuh mobil sebenarnya yang telah lama ia lihat membantu memperkuat kecintaannya pada mobil sport dan mereknya.

Menurut Dr Pereira, Krithin sangat terpikat oleh cerita Porsche, bahwa pendiri perusahaan Ferry Porsche memutuskan untuk membangun mobilnya sendiri karena ia tidak dapat menemukan mobil yang ia impikan. Krithin menjadi terinspirasi untuk membuat banyak gambar Porsche yang indah, baik itu model lama dan baru.

Saat ketertarikannya tumbuh, begitu pula aspirasi dan ambisi artistiknya.

Kecintaannya pada mobil bahkan menginspirasinya untuk mengunjungi Museum Porsche di Stuttgart, Jerman pada tahun 2018.

Krithin telah mencapai beberapa tonggak dalam karir seninya hingga saat ini, termasuk membuat lukisan langsung mobil Porsche bekerja sama dengan merek tersebut. Pada tahun 2021, keluarganya menerbitkan sendiri sebuah buku bergambar tentang cintanya pada Porsche.

 

2 dari 4 halaman

Mengatasi Tantangan

Mengejar hasratnya, bukan tanpa masalah bagi Krithin.

“Kondisi Krithin memang menantang kemampuan mobilitasnya, tetapi aktivitas seperti terapi fisik intensif, berenang, menunggang kuda, dan robotika telah membantu tangannya menjadi lebih gesit dan fleksibel dalam menekuni seninya,” kata Dr Pereira.

Terlepas dari keterbatasannya, Krithin terus mendorong batasan dan bermimpi besar.

Ia saat ini terdaftar dalam kursus otomotif di Young Aces Technical College di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia juga sedang mengejar program Diploma di International Motor Industry, UK (IMI) dan berharap pada akhirnya dapat mempelajari desain dan teknik otomotif.

3 dari 4 halaman

Impian Membuat Mobil yang Nyaman untuk Penyandang Disabilitas

Krithin berharap dapat merancang mobil sport listrik mewah untuk orang-orang dengan keterbatasan yang berbeda suatu hari nanti.

“Sejak usia 13 tahun, Krithin selalu bermimpi bekerja untuk Porsche. Imajinasi adalah apa yang membuat mimpinya tetap hidup, dan ia bermimpi membangun sebuah mobil yang nyaman bagi orang-orang berkebutuhan khusus untuk bergerak, seperti orang lain,” kata Dr Pereira.

Meskipun ini akan tampak seperti mimpi  beberapa tahun yang lalu, blok bangunan otonom yang dapat membuat kendaraan seperti itu menjadi kenyataan sudah ada.

“Menurut Krithin, setir akan diaktifkan suara untuk bergerak sesuai kebutuhan pengemudi. Aktivasi suara, langkah-langkah robot otomatis dan kecerdasan buatan, bersama dengan interior yang dimodifikasi, akan menjadi fitur utama mobil,” jelasnya.

 

4 dari 4 halaman

Mobil Sports yang Berbeda

Saat ini, teknologi inovatif dan desain ikonik dari Porsche Taycan yang sepenuhnya elektrik menjadikannya model Porsche favorit Krithin. Impian Krithin tentang suatu hari duduk di kemudi mobil sport yang dirancang olehnya untuk orang-orang dengan disabilitas terus mendorongnya.

“Krithin merasa dan percaya bahwa setiap orang sama; ia mengatakan bahwa dirinya bisa melakukan apapun yang orang lain bisa lakukan. Kesempatan yang telah diberikan memungkinkannya untuk bermimpi lebih besar dan membuatnya tetap bersemangat untuk mencapai tujuannya. Dan dengan dukungan dan bantuan yang tepat, ia terus mendorong dirinya ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Dr Pereira.

“Dengan lingkungan yang beragam dan inklusif, ia merasa berada di ras yang sama dengan orang lain, masing-masing mengejar mimpinya. Dengan menyempurnakan keterampilannya di samping hasratnya terhadap Porsche, Krithin percaya bahwa mimpinya akan menjadi kenyataan suatu hari nanti dan menginspirasi semua orang di sekitarnya,” tambahnya.

 

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya