NASA Temukan Planet Layak Huni Mirip Bumi, 40 Persen Lebih Besar

Para ilmuwan menemukan "super-Earth" planets atau dua planet "Bumi super" baru, yang berjarak 100 tahun cahaya — salah satunya mungkin cocok untuk ditinggali makhluk hidup.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Okt 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi Bumi Credit: pexels.com/Simon

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan menemukan "super-Earth" planets atau dua planet "Bumi super" baru, yang berjarak 100 tahun cahaya — salah satunya mungkin cocok untuk ditinggali makhluk hidup.

Mengutip NBC News, Selasa (11/10/2022), sebuah tim ilmuwan internasional mengumumkan pada Rabu 5 Oktober 2022 bahwa mereka telah menemukan dua planet "Bumi super" baru yang jaraknya hanya 100 tahun cahaya. Keduanya secara signifikan lebih besar dari planet kita sendiri — dan salah satunya bahkan mungkin cocok untuk kehidupan manusia.

Menurut NASA, Bumi Super ini masuk kategori kelas unik dari planet ekstrasurya di tata surya yang lebih masif dari planet kita, tetapi lebih ringan dari ice giant. Mereka dibuat oleh beberapa kombinasi gas dan batu, besarnya bisa mencapai 10 kali ukuran massa Bumi.

Ice giant adalah planet raksasa yang sebagian besar terdiri dari unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium, seperti oksigen, karbon, nitrogen, dan belerang. Ada dua ice giant di tata surya: Uranus dan Neptunus.

Temuan yang ditemukan dengan Transiting Exoplanet Survey Satellite milik NASA dan University of Liège's Search for Habitable Planets Eclipsing Ultra-Cool Stars (SPECULOOS), akan diterbitkan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics.

Kedua planet yang baru ditemukan itu melingkari LP 890-9, bintang katai merah "aktivitas yang relatif rendah", yang menurut NASA biasanya memiliki zona layak huni yang sempit.

Planet pertama, LP 890-9b atau TOI-4306b, pertama kali ditangkap oleh satelit NASA dan kemudian dikonfirmasi sebagai exoplanet oleh SPECULOOS. Ukurannya sekitar 30% lebih besar dari planet kita dengan radius lebih dari 5.200 mil dan mengorbit matahari hanya dalam 2,7 hari.

Tapi itu adalah planet kedua yang sebelumnya tidak diketahui oleh para ilmuwan yang telah terbukti paling menarik.

LP 890-9c, atau SPECULOOS-2c, terletak sedikit lebih jauh dari bintangnya daripada planet pertama. Ukurannya sekitar 40% lebih besar dari Bumi, dengan radius lebih dari 5.400 mil dan membutuhkan waktu sekitar tiga kali lebih lama dari planet tetangganya untuk mengorbit Bintangnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Mengorbit dalam Zona Layak Huni

Ilustrasi Bumi. (dok. Pixabay.com/skeeze)

Menurut para peneliti, durasi orbit itu berada di dalam zona layak huni Bintang tersebut.

"Meskipun planet ini mengorbit sangat dekat dengan Bintangnya, pada jarak sekitar 10 kali lebih pendek dari Merkurius di sekitar matahari kita, jumlah iradiasi Bintang yang diterimanya masih rendah, dan memungkinkan keberadaan air di permukaan planet, asalkan memiliki atmosfer yang cukup," kata rekan penulis studi Francisco Pozuelos.

Itu karena bintang planet ini, LP 890-9, berukuran sekitar 6,5 kali lebih kecil dan kira-kira setengah dingin dari segi suhu matahari kita, jelasnya.

"Ini menjelaskan mengapa LP 890-9c, meskipun jauh lebih dekat ke Bintangnya daripada Bumi ke Matahari, masih bisa memiliki kondisi yang cocok untuk kehidupan," tambah Pozuelos.

3 dari 3 halaman

Upaya Pelajari Atmosfer Planet

Ilustrasi Bumi berputar. (Sumber foto: Pexels.com)

Para peneliti sekarang berencana untuk mempelajari atmosfer planet ini untuk menentukan seberapa layak huni planet itu. Berdasarkan temuan mereka, diyakini bahwa itu bisa menjadi planet terestrial kedua yang paling menguntungkan untuk menopang kehidupan.

"Penemuan LP 890-9c oleh karena itu menawarkan kesempatan unik untuk lebih memahami dan membatasi kondisi kelayakhunian di sekitar bintang terkecil dan paling keren di lingkungan tata surya kita," kata pemimpin peneliti Laetitia Delrez.

Temuan baru ini muncul hanya beberapa minggu setelah para ilmuwan mengumumkan penemuan "Bumi super" lain yang berpotensi mendukung kehidupan, menyebutnya sebagai "dunia air."

Planet ekstrasurya, bernama TOI-1452 b, mengorbit bintang katai merah yang juga berjarak sekitar 100 tahun cahaya dari planet kita, yang menurut para ilmuwan "cukup dekat".

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya