Nicke Widyawati Kembali Duduki Jabatan Direktur Utama Pertamina, Ini Kedua Kalinya

Penetapan Dirut Pertamina Nicke Widyawati tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 03 Okt 2022, 10:25 WIB
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawat. (Dok. Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) kembali memilih Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina untuk periode kedua.

Penetapan Dirut Pertamina Nicke Widyawati tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No SK-199/MBU/09/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina yang ditandatangani Senin, 19 September 2022 lalu.

Pemegang Saham menilai Nicke Widyawati mampu mengantarkan Pertamina menjalankan transformasi perusahaan sekaligus meraih kinerja terbaik sepanjang periode pertama kepemimpinannya yakni April 2018 hingga September 2022.

Sebagai pucuk pimpinan Pertamina, Nicke Widyawati juga diakui mampu mengkonsolidasikan kekuatan perusahaan untuk menjaga ketahanan energi nasional dan menjalankan transisi energi dalam kondisi yang penuh tantangan yaitu pandemi Covid-19, Conflict geopolitik, dan Climate change.

"Saya berterima kasih kepada seluruh Perwira Pertamina atas kerja keras dan dukungannya. Semoga dalam periode kedua ini kita dapat terus memperkuat konsolidasi untuk melanjutkan transformasi perusahaan," ucap Nicke dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).

Menurutnya, capaian yang telah ditorehkan di periode pertama merupakan landasan untuk menjalankan program dan mengejar target perusahaan pada periode keduanya.

Sebagai top management Pertamina, lanjut Nicke, ia akan bergandengan tangan dengan seluruh jajaran Direksi dan Komisaris serta Perwira Pertamina Group dalam melaksanakan tiga strategi utama di tahun ini yakni : meningkatkan kinerja bisnis migas eksisting, menjalankan transisi energi, serta pengembangan energi baru terbarukan.

"Kami akan melanjutkan transisi energi dengan inisiatif dan agenda strategis untuk menjamin ketahanan energi di masa depan sekaligus mengejar aspirasi pemegang saham yakni mencapai market value sebesar 100 billion USD," pungkas Nicke.

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya