Tragedi Kanjuruhan Malang, Ketua Banggar DPR: Kita Harus Introspeksi Mendalam

Tragedi Kanjuruhan di Malang pada 1 Oktober 2022 disebut benar-benar memukul gelanggang sepak bola nasional.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 03 Okt 2022, 09:40 WIB
Suporter memasuki lapangan saat terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah meminta Federasi Sepakbola Internasional atau FIFA dilibatkan dalam investigasi tragedi Kanjuruhan di Malang.

Said Abdullah memandang langkah ini penting untuk menjaga kredibilitas investigasi dan sepakbola Indonesia di mata dunia.

Permintaan ini dia sampaikan ke Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Kepolisian Republik Indonesia.

“Turut duka yang mendalam terhadap para korban, baik yang meninggal maupun yang menjalani perawatan kesehatan. Kiranya pihak penyelanggara pertandingan, PSSI, Kemenpora, Pemda setempat dan masyarakat bergotong royong memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal, sekaligus bantuan pengobatan terhadap korban yang sedang dirawat di rumah sakit,” kata dia dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).

Menurutnya, tragedi di Stadion Kanjuruhan kemarin, 1 Oktober 2022 ini benar-benar memukul gelanggang sepak bola nasional. Bahkan menjadi deretan tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.

“Karennya, kita patut malu, dan harus instrospeksi mendalam,” ucapnya.

Sehubungan dengan itu, dia mengusulkan agar Liga 1 dihentikan sementara hingga FIFA selesai melakukan investigasi dan mengeluarkan rekomendasi. Hal ini semata-mata untuk menjaga kredibilitas kompetisi sepakbola yang ada di Tanah Air.

“Penyelenggaraan kompetisi sepakbola profesional di Tanah Air ke depan tidak hanya mementingkan aspek bisnis, tetapi juga kepatuhan terhadap keseluruhan aturan FIFA dari semua pihak, agar tragedi memilukan seperti di Stadion Kanjuruhan Malang tidak terulang kembali,” tegas politis asal Jawa Timur itu.

Lebih lanjut, Said mengusulkan, bila nanti liga kembali bergulir, maka PSSI harus melakukan audit pelaksanaan setiap pertandingan sepakbola, saat mulai digelar hingga pertandingan selesai.

“Dan menghentikan pertandingan bila ada ketidakpatuhan terhadap peraturan FIFA. Langkah preventif ini untuk menghindarkan tragedi pilu di Kanjuruhan terulang kembali,” kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Diawasi Kemenpora

Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Lebih lanjut, dia meminta kalau Kemenpora ikut memberikan pengawasan, meski wewenanganya berada di PSSI.

Tujuannya untuk membantu atau mengingatkan PSSI terhadap kemungkinan ketidakpatuhan penyelenggaraan pertandingan oleh pihak penyelenggara.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menyampaikan ucapan turut berduka atas meninggalnya 157 pendukung Arema Malang dalam insiden mengenaskan seusai Arema Malang kalah 2-3 Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.

“Ingat jangan pernah ada sepakbola mengorbankan nyawa manusia. Sungguh kita menyesal dan penyesalan memang di akhir tragedi. Andai semua pihak senantiasa disiplin menjalankan ketentuan induk sepakbola dunia, FIFA, barangkali tragedi tidak akan terjadi,” ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Dukung Anggaran

Pemain, ofisial, dan perangkat pertandingan laga Arema Vs Persebaya diberikan kawalan ketat untuk masuk ke dalam ruang stadion karena mereka tak henti-hentinya dilempari botol dan benda-benda lainnya dari tribun Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Dia juga menyayangkan peristiwa ini terjadi di tengah kebanggan rakyat Indonesia pada prestasi Timnas Indonesia yang berhasil mengalahkan Timnas Curacao.

Negara ini menempati peringkat FIFA lebih baik dari Indonesia yaitu di posisi 84 dunia.Selain itu, prestasi Timnas U-17 juga menakjubkan di kualifikasi Piala Asia U-17.

“Kami di DPR selalu mendukung kebutuhan anggaran dan langkah-langkah PSSI serta Kemenpora ketika meminta persetujuan naturalisasi sejumlah pemain muda berbakat, dan masuk menjadi skuad pada sepakbola tanah air,” ungkapnya.

Pada bagian akhir, Said Abdullah berharap agar usulan dan pendapatnya itu menjadi sumbangan produktif untuk kemajuan sepakbola Indonesia ke depan.

“Semoga urun pikir atas tragedi pilu di Kanjuruhan dapat memberi pertimbangan yang produktif bagi seluruh pihak untuk kemajuan sepak bola nasional dan kita mengheningkan cipta disertai dengan ketulusan doa bagi yang meninggal, kesembuhan bagi yang dalam perawatan dan kesabaran serta ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga yang sanak saudaranya meninggal dalam tragedi memilukan ini,” pungkas Said Abdullah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya