Petani Tuban Menjerit Pupuk Subsidi Langka Saat Musim Tanam

Kelangkaan pupuk ini membuat petani Tuban harus mengeluarkan ongkos lebih besar di saat musim tanam ini. Sebab, meraka terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya tinggi.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 28 Sep 2022, 21:47 WIB
Petani Tuban kesulitan membeli pupuk subsidi karena stok langka. (Ahmad Adirin/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Petani di Tuban menjerit karena kesulitan menemukan pupuk subsidi di pasaran. Kelangkaan pupuk itu telah dialami petani sejak dua pekan lalu sampai saat ini.

Kelangkaan pupuk ini membuat petani Tuban harus mengeluarkan ongkos lebih besar di saat musim tanam ini. Sebab, meraka terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya tinggi.

“Pupuk bersubsidi sulit. Saya sudah cari di mana-mana dan kios-kios luar desa tapi tidak ada," keluh Lasmuji (54), salah satu petani di Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Rabu (28/9/2022).

Petani itu mengaku persoalan pupuk subsidi sulit didapatkan saat musim tanam seperti ini. Dirinya, mendapatkan jatah pupuk dari kelompok tani (Poktan) berupa satu paket pupuk bersubsidi yang terdiri dari Urea dan NPK Ponska.

Kondisi itu masih dirasa kurang. Sehingga dirinya harus mencari pupuk tambahan untuk mencukupi tanamannya dengan membeli pupuk non subsidi yang harganya tinggi.

"Pupuk bersubsidi harganya satu paket Rp260 ribu, tapi kalau tidak ada dan saya butuh, harga Rp400 per paket tetap saya beli," terangnya.

Sampai saat ini, petani Tuban juga belum mendapatkan kepastian dari dinas setempat terkait distribusi tambahan pupuk subsidi. Oleh sebab itu, mereka berharap pemerintah segera turun tangan memberikan bantuan kepada petani untuk dapat mengakses pupuk dengan harga murah di musim tanaman dan tidak sulit.

“Pupuk subsidi sulit didapat, dan petani sangat membutuhkan (pupuk subsidi, red) semoga pemerintah memberi solusi,” tambah Parijan, salah satu petani Desa Kembangbilo, Tuban.

 

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Respons Dinas Terkait

Merespons jeritan petani, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban Eko Arif Yulianto tidak merespons ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp telepon selulernya.

Termasuk, Eko Arif Yulianto juga puasa komentar ketika ditanya terkait kondisi stok pupuk subsidi di wilayah Tuban aman apa tidak?. Hingga berita ini selesai ditulis, belum ada jawaban dari dinas setempat.

jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya