Harga Kripto Hari Ini 24 September 2022: Bitcoin dkk Kembali Koreksi

Pasar kripto kembali melemah pada perdagangan Sabtu (24/9/2022).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 24 Sep 2022, 06:45 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Sabtu, 24 September 2022. Mayoritas kripto kembali berada di zona merah setelah sempat menguat pada hari sebelumnya. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (24/9/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 1,89 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,70 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 18.928 per koin atau setara Rp 285,9 juta (asumsi kurs Rp 15.106 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali melemah pagi ini. ETH turun 1,83 persen dalam 24 jam dan 8,91 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.303 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali anjlok. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 0,36 persen dan 0,07 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 273,57 per koin. 

Kemudian Cardano turut koreksi pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA koreksi 0,81 persen dan 1,15 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4576 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih bertengger di zona hijau sejak kemarin. Sepanjang satu hari terakhir SOL naik 0,58 persen dan 1,58 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,67 per koin.

Sedangkan XRP masih melanjutkan penguatan sejak kemarin. XRP meroket 1,87 persen dalam 24 jam terakhir dan 42,97 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4858 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,02 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali ke level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 929,4 miliar dari sebelumnya di level USD 935 miliar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

CEO JPMorgan Sebut Kripto Seperti Bitcoin Adalah Skema Ponzi Terdesentralisasi

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Sebelumnya, CEO JPMorgan, Chase Jamie Dimon mengatakan dalam sidang kongres AS token kripto, seperti bitcoin, adalah skema Ponzi terdesentralisasi. Dia mengatakan kepada anggota parlemen sangat skeptis pada token kripto. 

"Saya sangat skeptis pada token kripto yang Anda sebut mata uang, seperti bitcoin. Mereka adalah skema Ponzi yang terdesentralisasi,” ujar Dimon dikutip dari Bitcoin.com, Jumat, 23 September 2022.

Bos JPMorgan melanjutkan dengan referensi miliaran dolar hilang setiap tahun melalui kripto, menghubungkan cryptocurrency dengan kejahatan seperti pembayaran ransomware, pencucian uang, perdagangan seks, dan pencurian. Dia menekankan kripto itu "berbahaya".

Eksekutif JPMorgan juga berbicara tentang stablecoin, yang menurutnya tidak akan bermasalah dengan regulasi yang tepat. 

“Tidak ada yang salah dengan stablecoin , yang seperti dana pasar uang, diatur dengan benar,” kata Dimon. 

Mengenai blockchain, dia menegaskan JPMorgan adalah pengguna besar blockchain. Seorang skeptis bitcoin lama, Dimon telah memperingatkan investor pada beberapa kesempatan untuk berhati-hati dalam berinvestasi dalam cryptocurrency. 

Dia selalu memperingatkan mereka tidak memiliki nilai intrinsik. Dia sebelumnya mengatakan bitcoin tidak berharga dan mempertanyakan persediaan BTC yang terbatas. 

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Kepala JPMorgan, bagaimanapun, telah berulang kali mengatakan jika inovasi seperti blockchain dan defi adalah nyata. Pada Mei, bank investasi global mengatakan mereka mengharapkan peningkatan penggunaan blockchain di bidang keuangan.

Di sisi lain, JPMorgan menawarkan beberapa investasi terkait kripto, memiliki JPM Coin sendiri, dan memiliki lounge di metaverse. Analis JPMorgan juga lebih optimis tentang bitcoin dan cryptocurrency daripada CEO bank. 

Pada Mei, analis JPMorgan Nikolaos Panigirtzoglou menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan bank telah menggantikan real estat dengan aset digital sebagai kelas aset alternatif pilihan bersama dengan dana lindung nilai.

4 dari 4 halaman

Pasar Kripto Anjlok, MicroStrategy Kembali Serok 301 Bitcoin Rp 90 Miliar

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Ketua eksekutif Microstrategy Michael Saylor, mengungkapkan perusahaannya baru-baru ini membeli 301 bitcoin seharga USD 6 juta atau setara Rp 90,2 miliar dengan harga rata-rata USD 19.851 per koin. 

Saylor merinci neraca perusahaan sekarang memegang 130.000 bitcoin. Saat ini Microstrategy jadi salah satu perusahaan dengan jumlah bitcoin terbesar yang dipegang oleh bisnis publik saat ini.

Pembelian terakhir pada 28 Juni membawa simpanan BTC Microstrategy hingga 129.699 bitcoin dan 301 yang diperoleh minggu ini membuat jumlah bitcoin perusahaan menjadi 130.000 BTC. 

“Microstrategy telah membeli 301 bitcoin tambahan seharga USD 6,0 juta dengan harga rata-rata USD 19.851 per koin. Microstrategy memegang 130.000 bitcoin yang diperoleh seharga USD 3,98 miliar dengan harga rata-rata USD 30.639 per bitcoin.” tulis Saylor pada Selasa, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (21/9/2022). 

Saat ini, tidak ada perusahaan publik lain yang memiliki bitcoin (BTC) sebanyak Microstrategy Saylor. Namun, wali dari persidangan kebangkrutan Mt Gox dilaporkan memiliki 141.686 BTC yang akan didistribusikan kepada kreditur di beberapa titik waktu. 

Galaxy Digital Holdings yang terdaftar secara publik berada di urutan kedua setelah Microstrategy, dengan sekitar 40.000 BTC disimpan di neraca perusahaan. 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya