Bocah 11 Tahun Tewas Tenggelam Saat Cari Ikan di Sungai Bedadung Jember

Bocah 11 tahun asal Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember, yang diketahui bernama Bayu Andhika Pratama, ditemukan tewas tenggelam di sungai Bedadung.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 24 Agu 2022, 19:57 WIB
Ilustrasi tenggelam (Istimewa)

Liputan6.com, Jember - Bayu Andhika Pratama, bocah 11 tahun asal Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember, ditemukan tewas tenggelam di sungai Bedadung. Korban dilaporkan tenggelam saat mencari ikan di sungai terpanjang di Kabupaten Jember tersebut.

Kapolsek Kaliwates Jember Kompol M Zainuri membenarkan peristiwa tersebut. Pada saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana dalam. Sedangkan baju dan celananya berada di bantaran sungai.

“Ketika di TKP korban ditemukan hanya mengunakan celana dalam, sedangkan bajunya kita temukan di bantaran sungai. Terus tidak jauh dari jenazah korban kita juga menemukan jaring ikan. Kami menduga anak itu sedang mencari ikan,”ujar M Zainuri, Rabu (24/8/2022).

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh dua orang saksi. Mereka yaitu Alex dan Jupri warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari bantaran sungai Bedadung. Mereka mendapat  informasi jika ada anak tenggelam. Selanjutnya Bersama warga lainya mencari keberadaan  anak yang dikabarkan tenggelam itu.

Warga menyisir bantaran sungai sekitar setengah jam. Proses pencarian akhirnya menuai hasil. Warga menemukan seorang anak yang mengapung dengan posisi tertelungkup, dekat sebuah batu yang letaknya berada di tengah sungai.

“Setelah diperiksa korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. W arga langsung menghubungi  Polsek Kaliwates,”paparnya.

2 dari 2 halaman

Pengawasan

Kata Zainuri keluarga korban telah menerima peristiwa itu sebagai musibah. Ayah korban menolak jenazah anaknya diautopsi dengan membikin surat pernyataan.

“Saat ini jenazah sudah diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan,”paparnya.

Zainuri menghimbau orang tua untuk mengawasi anak-anaknya dengan baik. Meski sudah dianggap besar namun kegiatan anak sehari-hari perlu mendapatkan pengawasan.

“Terkadang yang namanya anak itu kan tidak mengerti itu bahaya atau tidak. Makanya sangat membutuhkan pengawasan, meski sudah beranjak besar," pungkasnya.

Infografis Wanti-Wanti Euforia Boleh Lepas Masker (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya