Krisis Ekonomi Memburuk, Banyak Warga Dunia Kembali Gunakan Uang Tunai

Penarikan uang tunai dari Kantor Pos Inggris naik sebesar delapan persen pada bulan Juli menjadi 801 juta pound sterling.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2022, 17:03 WIB
Pound sterling Inggris. (Sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Penarikan uang tunai dari Kantor Pos Inggris naik sebesar delapan persen pada bulan Juli menjadi 801 juta pound sterling.

Hal ini memperlihatkan lebih banyak orang bergantung pada uang tunai agar tetap sesuai dengan anggaran sewaktu biaya hidup semakin meningkat.

Uang tunai dulunya merupakan satu-satunya metode pembayaran di sebuah tempat penjualan daging lokal di North Lanarkshire, Skotlandia, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (21/8/2022).

Namun dengan kemajuan teknologi, dan banyaknya pelanggan yang lebih menyukai pembayaran digital dan tanpa kontak dibandingkan dengan uang kertas dan logam sejak pandemi COVID-19, pemilik toko daging itu ikut beradaptasi dengan pembayaran yang dilakukan pelanggan.

Namun kini lebih banyak orang ingin kembali membayar dengan uang tunai. Manajer toko daging itu, Thomas McGlynn mengatakan, "Kini sepertinya sama banyaknya saat ini. Tahun lalu di tengah-tengah pandemi, banyak orang membayar dengan menggunakan kartu bank. Namun dalam enam hingga delapan bulan terakhir, uang tunai kembali digunakan."

Menurut penelitian yang dilakukan Kantor Pos, semakin banyak orang menggunakan uang tunai untuk mengelola pengeluaran mereka sewaktu harga-harga meningkat di Inggris.

Kantos Pos menangani penarikan uang tunai 801 juta pound sterling pada bulan Juli, naik sekitar delapan persen dari 744 juta pound sterling pada bulan Juni 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kenaikan Suku Bunga

Ilustrasi pendanaan startup, funding startup, dolar, uang dolar, uang. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Martin Kearsley, Direktur Perbankan Kantor Pos mengatakan, "Ini memperlihatkan naiknya jumlah orang yang bergantung pada pemakaian uang tunai setiap hari untuk mengatur anggaran mereka."

The Bank of England awal bulan Agustus ini mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar dalam 27 tahun. Perang di Ukraina juga diperkirakan akan menaikkan tingkat inflasi dan mengarahkan perekonomian Inggris ke resesi yang panjang.

Indeks harga konsumen naik 9,4 persen sepanjang tahun ini hingga bulan Juni, naik 9,1 persen dari bulan sebelumnya, menurut Badan untuk Statistik Nasional.

Salah seorang konsumen, mengatakan, "Saya merasa bahwa dengan kartu, saya menggunakan lebih sering daripada yang seharusnya, jadi saya menggunakan uang tunai saja."

Seorang konsumen lain mengatakan, "Saya hanya menggunakan kartu bank hanya untuk mengambil kredit pinjaman."

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Analisis Para Ahli

Ilustrasi pendanaan, investasi, dolar. Kredit: pasja1000 from Pixabay

Terlepas dari berkurangnya jumlah cabang bank di seluruh Inggris, namun mesin ATM masih tersedia. Analisis yang dilakukan asosiasi konsumen Which? mendapati bahwa hampir setengah cabang bank di Inggris telah tutup sejak tahun 2015.

Secara total, rekor pemasukan dan penarikan uang tunai 3,32 miliar poundsterling tercatat di 11.500 cabang Kantor Pos pada bulan Juli. Ini merupakan pertama kalinya jumlah tersebut melampaui 3,3 miliar poundsterling dalam satu bulan.

Apakah lebih banyak warga Inggris yang akan kembali menggunakan uang tunai karena biaya hidup yang semakin tinggi?

Natalie Cheeney, direktur Cash Action Group menjelaskan, "Jika Anda memiliki uang di depan mata dan Anda dapat melihatnya, mungkin akan lebih mudah untuk mengontrolnya. Selama ini kami semua melakukan kesalahan dengan menggunakan kartu bank dan tidak benar-benar mengamati jumlah uang yang keluar."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya