ABC Mulai Produksi dan Jual Baterai Lithium-Ion untuk Kendaraan Listrik

PT International Chemical Industry, sebagai produsen baterai ABC, yang sudah mulai melakukan produksi dan menjual baterai lithium-ion

oleh Arief Aszhari diperbarui 26 Jul 2022, 09:03 WIB
Baterai ABC Mulai Produksi dan Jual Baterai Lithium-Ion (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin bergerak agresif. Berbagai pabrikan mobil ataupun motor, sudah mulai berinvestasi, untuk meluncurkan atau bahkan melakukan produksi model ramah lingkungan terbarunya di pasar Tanah Air.

Begitu juga dengan industri pendukungnya, seperti baterai. Salah satunya, adalah PT International Chemical Industry, sebagai produsen baterai ABC, yang sudah mulai melakukan produksi dan menjual baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik.

"Perencanaan pabrik kami sudah dari 2018, dan mulai pembangunan pabrik sel lithium-ion pada 2020. Namun, karena pandemi, harus ditahan yang harusnya selesai pada 2021, akhirnya selesai dan mulai produksi pada 2022," ujar Fastiana Indriyani, Administrasi Marketing PT International Chemichal Industri (ABC Battery), saat ditemui Liputan6.com, di booth PEVS 2022, Senin (25/7/2022).

Lanjutnya, untuk penjualan sel baterai lithium-ion ABC ini sendiri, sudah dilakukan untuk produsen motor listrik Katalis Kemudian, ada juga untuk salah satu merek bus listrik di Indonesia, yang memang belum bisa disebutkan, karena memang belum launching.

"Untuk target produksi baterai lithium-ion kita itu, sekitar 30 ribu pcs atau cell per hari," tegas wanita yang akrab disapa Ana ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Jenis baterai

Sementara itu, untuk sel baterai yang dibuat ABC ini, merupakan Lithium Ferro Phosphate (LFP) atau LiFeP04.

Jenis tersebut, terbukti sebagai material katode yang paling aman untuk baterai lithium-ion. Baterai tersebut, diklaim tidak memiliki risiko terbakar, tidak ada risiko meledak, dan memiliki siklus hidup yang lebih lama.

"Saat ini, bisnis baterai lithium-ion kita ini B to B alias dijual untuk perusahaan, tidak perorangan. Pemesan memang ada yang memintai sel baterainya saja, kemudian dirakit menjadi battery pack di pabrik sendiri atau memesan di kita sudah berbentuk battery pack," pungkasnya.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Infografis E-KTP Tercecer (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya