Anies Soal Tebet Eco Park Ditutup Sementara: Karena Kepadatan Ekstrem

Anies menjelaskan Tebet Eco Park dibangun untuk masyarakat agar dapat menikmati suasana taman dan hutan kota serta wawasan lingkungan hidup yang asri dan lestari.

oleh Winda Nelfira diperbarui 16 Jun 2022, 18:26 WIB
Pengunjung bermain di area playground Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan alasan ditutupnya sementara kawasan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan sejak Rabu 15 Juni 2022 lalu. Menurut Anies taman berkapasitas 8 hingga 10 ribu itu mengalami kelebihan kapasitas hingga menyebabkan kepadatan ekstrem.

"Jumlah warga yang datang ke Tebet Eco Park sedemikian tinggi hingga taman dan wilayah sekitarnya menjadi amat padat. Taman yang dirancang berkapasitas 8-10 ribu, pernah kedatangan 60 ribu warga dalam satu hari di akhir pekan," kata Anies melalui akun Instagram resmi @aniesbaswedan, Kamis (16/6/2022).

"Kesempatan menikmati taman menjadi sangat berkurang karena kepadatan yang ekstrem," lanjut Anies.

Anies menyebut sejak dibuka pada 23 April 2022, masyarakat begitu ramai datang ke Tebet Eco Park. Tidak hanya dari Jakarta tetapi juga masyarakat yang berasal dari luar Jakarta.

"Berbagai segmen usia dan ekonomi bergantian menjelajah taman dan memanfaatkan berbagai fiturnya. Tentu kami di Pemprov DKI senang melihat antusiasme warga dalam memanfaatkan fasilitas yang sudah dibangun," kata Anies.

Anies menjelaskan Tebet Eco Park dibangun untuk masyarakat agar dapat menikmati suasana taman dan hutan kota serta wawasan lingkungan hidup yang asri dan lestari. Namun, lebih lanjut dia mengatakan tujuan itu akan sulit dicapai bila kepadatan pengunjung begitu ekstrem.

"Tujuan ini sulit tercapai bila kepadatan begitu esktrem yang membuat suasana taman lebih menyerupai festival daripada taman kota. Maka, kami harus menata ulang pengelolaan Tebet Eco Park," ujar Anies.

 

2 dari 2 halaman

Jadi Wilayah Zona Emisi Rendah

Pengunjung berjalan di Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Sehingga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menutup sementara kawasan Tebet Eco Park hingga akhir bulan ini.

Anies menyatakan akan dilakukan pembenahan fasilitas Tebet Eco Park untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai zona rendah emisi.

"Wilayah sekitar Tebet Eco Park akan dijadikan Zona Emisi Rendah, di mana pada akhir pekan seluruh kendaraan bermotor dibatasi masuk kecuali bagi penghuni. Jumlah pengunjung, utamanya di akhir pekan, akan dibatasi sesuai kapasitas taman. Ketertiban dan kebersihan lingkungan akan dijaga secara ketat," jelas dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya