Fakta Abrasi Pantai Amurang, Sulawesi Utara hingga Sebabkan Puluhan Rumah Amblas ke Laut

Dilaporkan sebanyak 31 rumah warga dan sejumlah infrastruktur seperti jembatan, roboh akibat abrasi di Pantai Amurang, Sulawesi Utara.

oleh Maria Flora diperbarui 16 Jun 2022, 16:26 WIB
Ilustrasi bencana alam di Indonesia (Liputan6.com / Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta Bencana akibat abrasi melanda pesisir Pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 15 Juni kemarin sekitar pukul 14.00 WITA. 

Tidak ada korban jiwa karena abrasi tersebut. Menurut catatan, ada 31 rumah warga dilaporkan ikut terdampak, sebuah jembatan serta penginapan. Bangunan tersebut amblas akibat terkena abrasi pantai hingga memaksa 266 kepala keluarga kini pergi mengungsi.

Diketahui abrasi merupakan pengikisan daerah pantai yang terjadi akibat gelombang dan arus laut yang sifatnya merusak “destruktif”. Jika dibiarkan, pengikisan tersebut dapat membanjiri daerah di sekitar pantai. 

"BPBD Kabupaten Minahasa Selatan bersama pemerintah setempat telah mengaktifkan Posko Tanggap Darurat. Sebanyak dua posko sudah dibentuk untuk memberikan upaya percepatan penanganan terhadap warga yang mengungsi," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dilansir Antara, Kamis (16//6/2022). 

Status tanggap darurat pun kini telah ditetapkan selama 14 hari ke depan terhuitung sejak Rabu, 15 Juni kemarin untuk mendukung percepatan penanganan dampak abrasi di daerah pesisir.

"Untuk korban jiwa sampai dengan jam 16.00 WITA nihil. Saat ini Basarnas masih terus standby memantau perkembangan," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan Thorie Joseph.

Berikut deretan fakta abrasi terjadi di pesisir Pantai Amurang, Sulawesi Utara hingga memaksa 266 warganya kini berdiam di posko pengungsian: 

2 dari 3 halaman

Puluhan Rumah Warga Amblas

Abrasi yang terjadi di pesisir Pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan.

Sebanyak 31 rumah, jalan, serta jembatan amblas karena abrasi di pesisir Pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, Rabu, 15 Juni kemarin. 

Berdasarkan data dari Badan SAR Manado, abrasi yang terjadi sekitar pukul 15.00 Wita, menghancurkan 15 bangunan rumah, jembatan, serta jalan.

 "Bencana alam terjadi di pesisir pantai atau boulevard di Kelurahan Bitung, dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan Thorie Joseph.

Joseph mengatakan, tidak ada korban jiwa pada musibah ini. Sedangkan, abrasi pantai itu mengakibatkan jembatan dan jalan boulevard serta tembok pengaman pantai beserta beberapa rumah warga tenggelam.

Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga melalui Humas Feri Ariyanto mengatakan, untuk saat ini Jalan Boulevard ditutup untuk berjaga-jaga bila terjadi longsor susulan.

3 dari 3 halaman

266 Warga Terdampak Mengungsi

Kondisi sisa tanggul yang mengalami abrasi akibat terjangan ombak pasang di Karanghawu, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Minggu (29/7). Gelombang pasang selama beberapa hari ini menyebabkan puluhan bangunan hancur. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Abrasi yang terjadi di daerah pesisir Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, telah memaksa setidaknya 66 kepala keluarga yang meliputi 266 warga mengungsi menurut data yang dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mengaktifkan Posko Tanggap Darurat untuk membantu warga yang harus mengungsi karena rumah mereka rusak atau roboh akibat abrasi pesisir.

Posko tanggap darurat sudah didirikan di Kantor Kelurahan Lewet dan Kantor Kelurahan Uwuran Dua, yang dijadikan sebagai tempat pengungsian warga.

BPBD mengoperasikan dapur umum di kedua posko tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan warga yang mengungsi.

Infografis: Bencana Alam Kepung Indonesia di 2021 (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya