Soal Potensi PKB-PKS Bikin Koalisi Poros Ketiga, PDIP Enggan Campuri Strategi Parpol Lain

Koalisi tersebut masih membutuhkan minimal satu partai politik untuk dapat mengusung calon presiden dan calon wakil presiden. PKB-PKS pun membuka peluang kerja sama dengan partai politik (parpol) lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2022, 21:47 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat hadir Pelatihan Kader Nasional (PKN) Angkatan II Tahun 202

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, enggan berkomentar lebih jauh terkait kemungkinan munculnya koalisi poros ketiga yang dibentuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pilpres 2024.

Koalisi tersebut masih membutuhkan minimal satu partai politik untuk dapat mengusung calon presiden dan calon wakil presiden. PKB-PKS pun membuka peluang kerja sama dengan partai politik (parpol) lain.

Mengetahui hal itu, Hasto mengaku tidak ingin mencampuri strategi partai politik lain. Menurut dia, semua partai memiliki kalkulasi politik sendiri.

"Kami tidak mencampuri strategi dan kebijakan rumah tangga parpol lain. Setiap partai punya kalkulasi politik tersendiri," jelas Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Jumat (10/6/2022).

PDIP sendiri menurut Hasto juga memiliki kalkulasi politik sendiri, yakni bergerak ke bawah menyatu dengan rakyat. Dia mengatakan, PDIP membangun optimisme bagi rakyat.

PKS dan PKB menginisiasi poros ketiga untuk Pemilu 2024. Tanda-tanda kedua partai ini akan berkoalisi juga mulai ditunjukkan, di mana PKS dan PKS sempat melakukan konferensi pers bersama di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Kala itu, PKB diwakili Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid, sedangkan Sekjen Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mewakili PKS. Aboe berharap pertemuan dengan PKB ini menarik partai lain untuk membangun koalisi poros ketiga.

 

2 dari 2 halaman

Kurang 7 Kursi

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsy memberikan bocoran terkait acara Musyawarah Nasional V PKS mendatang.

Seperti diketahui, PKS mengantongi 50 kursi di parlemen, sementara PKB memiliki 58 kursi. Untuk berkoalisi, mereka hanya kurang tujuh kursi di parlemen untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden 115 kursi.

"Kita berharap pertemuan gabungan ini akan jadi magnet yang keras, magnet yang baik untuk para partai-partai yang lain yang bergabung," ungkap Aboe.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya