Liputan6.com, Jakarta Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva membahas cryptocurrency pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Dia mengatakan agar investor untuk tidak sepenuhnya menghindari kripto setelah insiden runtuhnya stablecoin algoritmik Terra USD (UST) dan cryptocurrency terra (LUNA) baru-baru ini.
Advertisement
“Saya mohon Anda untuk tidak menarik diri dari pentingnya dunia ini. Ini menawarkan kita semua layanan yang lebih cepat, biaya yang jauh lebih rendah, dan lebih banyak inklusi, tetapi hanya jika kita memisahkan apel dari jeruk dan pisang,” kata Georgieva dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (27/5/2022).
Kepala IMF menekankan adalah tanggung jawab regulator di seluruh dunia untuk melakukan tindakan perlindungan dan mendidik investor secara memadai tentang risiko aset kripto.
Dia menunjukkan ada banyak jenis aset kripto dengan berbagai tingkat risiko. Georgieva juga menekankan ada perbedaan besar antara stablecoin yang didukung oleh uang tunai dan stablecoin algoritmik, seperti LUNA.
“Semakin sedikit yang mendukungnya, semakin Anda harus siap untuk mengambil risiko hal ini meledak di wajah Anda,” ujar Georgieva.
Bahas di Davos
Georgieva juga membahas lebih dalam soal stablecoin selama panel yang dimoderatori oleh CNBC di Davos.
“Ketika kita melihat stablecoin, ini adalah area di mana kekacauan besar terjadi. Jika stablecoin didukung dengan aset, satu lawan satu, itu stabil,” jelas Georgieva.
Georgieva sebelumnya menjelaskan ketika stablecoin tidak didukung dengan aset, tetapi dijanjikan untuk memberikan pengembalian 20 persen, itu adalah skema piramida yang pada akhirnya akan hancur berkeping-keping.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement