Jokowi Cek Langsung Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Muntilan Magelang

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek langsung harga minyak goreng curah di Pasar Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Mei 2022, 13:55 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek langsung harga minyak goreng curah di Pasar Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek langsung harga minyak goreng curah di Pasar Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022).

Dia pun menemukan harga minyak goreng di pasar itu Rp 14.500 per liter.

"Ini berapa harganya Bu?” tanya Jokowi kepada Titin Suryani pemilik kios yang berjualan sembako, sebagaimana dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu.

"Kalau 1 liter Rp14.500, 1 kilo Rp15.000," jawab Titin.

Di pasar tersebut, Jokowi dan Ibu Negara Iriana juga sempat berbelanja rempah dan sayur-sayuran seperti cabai merah, bawang, wortel, pare dan kunyit. Jokowi bahkan membeli kerupuk, hingga bakul yang terbuat dari anyaman bambu.

Saat itu, senyuman terlukis di wajah Almisih, seorang penjual bakul anyaman bambu yang merasa sangat bahagia karena Jokowi telah membeli barang dagangannya. Pasalnya, Jokowi membeli bakul seharga Rp 100.000.

"Dikasih Rp100.000, padahal harga (bakulnya) Rp15.000," ucap Almisih.

Di samping itu, Jokowi sempat menanyakan harga sayur-sayuran di sana. Saat pedagang menyebutkan harga, dia menawar harga sayuran tersebut dengan penuh canda.

"Harga (sayurannya) Rp10.000, Rp7.000 ya? Kata Presiden begitu, tapi kita tahu (Presiden) cuma bercanda, terus kami dikasih uang," tutur pedagang sayuran bernama Pur.

Setelah berkeliling pasar dan juga menyapa para penjual dan pembeli, Jokowi dan Iriana membagikan bantuan langsung kepada para penerima manfaat.

Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

 

2 dari 3 halaman

Buka Kembali Keran Ekspor

Sebelumnya, memutuskan untuk membuka kembali ekspor minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022. Adapun Jokowi sebelumnya sempat melarang ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya pada akhir April 2022.

"Saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5/2022).

Menurut dia, keputusan membuka kembali ekspor ini diambil usai melihat pasokan dan harga minyak goreng di pasaran saat ini. Jokowi menyampaikan pasokan minyak goreng untuk kebutuhan nasional terus bertambah.

"Setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April, pasokan kita mencapai 211.000 ton per bulannya melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," jelasnya.

Selain itu, kata Jokowi, harga minyak goreng juga sudah mulai mengalami penurunan. Adapun harga minyak goreng sebelum ada pelarangan ekspor sekitar Rp 19.800, sedangkan saat ini berkisar Rp 17.200 sampai Rp 17.600.

Dia mengakui harga minyak goreng di beberapa daerah saat ini masih relatif tinggi. Namun, dia meyakini harga minyak goreng curah akan turun dalam beberapa minggu kedepan.

"Saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaannya semakin melimpah," tutur Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Harga Minyak Curah Akan Turun

Sementara, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan persoalan harga minyak goreng bisa selesai dalam waktu tak lama.

Dia menyebut, dalam sepekan dua pekan kedepan harga minyak goreng curah bisa di angka Rp14.000.

"Ini dalam seminggu dua minggu Insya Allah yang namanya minyak goreng curah akan berada di angka Rp14.000," ucap Jokowi saat pidato di Rakernas V Projo, Sabtu (21/5/2022).

Dia mengaku sudah menekan produsen minyak goreng agar harga di pasaran bisa murah. Kepala negara harus turun tangan supaya masalah minyak goreng selesai.

"Saya dengan amat sangat untuk kepentingan masyarakat banyak produsen produsen gede saya tekan semua, saya sebenarnya gak senang nekan nekan mekanisme pasar, tapi yang ini memang harus terpaksa harus dilakukan," kata Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya