Jokowi Melawat ke Uni Emirat Arab, Misi Genjot Perdagangan dan Investasi

Bagi Indonesia, Uni Emirat Arab merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub-perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Mei 2022, 09:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana beserta rombongan singgah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyampaikan duka cita atas wafatnya Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan. (Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu baru saja melawat ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyampaikan duka cita atas wafatnya Syeikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, presiden dari negara teluk tersebut.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang turut mendampingi Jokowi mengatakan, kunjungan tersebut juga hendak membawa misi untuk memperkuat relasi di sektor perdagangan dan investasi antar kedua negara.

"Indonesia terus meningkatkan hubungan kerja sama perdagangan dan investasi dengan UEA. Bagi Indonesia, peran UEA sangat strategis untuk meningkatkan ekspor dan investasi nasional," kata Mendag Lutfi dalam keterangan tertulis, Selasa (17/5/2022).

Bagi Indonesia, UEA merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub-perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Saat ini Indonesia dan UEA sedang dalam tahap fine tuning penyelesaian perundingan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA), khususnya terkait dengan akses pasar perdagangan barang.

Komunikasi dan pertemuan secara intens terus dilakukan oleh kedua pihak, dengan harapan IUAE-CEPA dapat segera ditandatangani oleh Menteri Perdagangan kedua negara dalam waktu dekat.

"Dengan berlakunya IUAE-CEPA ini, diharapkan ekspor Indonesia ke UEA dapat meningkat sebesar 53,9 persen dalam 10 tahun ke depan jika dibandingkan pada tahun 2021, sejak dimulainya perundingan IUAE-CEPA," ujar Mendag Lutfi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

IUAE-CEPA

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/7/2019). (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)

Sebagai informasi, pasca diluncurkannya perundingan IUAE-CEPA September 2021, pada 27 Februari 2022 di Yogyakarta, perundingan IUAE-CEPA secara substanstif telah berhasil disepakati oleh kedua negara setelah melakukan empat kali putaran perundingan.

Terdapat 10 kelompok kerja untuk membahas berbagai isu substantif, yakni perdagangan barang, perdagangan jasa, ketentuan asal barang, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, investasi.

Kemudian, kerjasama ekonomi, hak kekayaan intelektual, pengadaan barang dan jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, dan ekonomi Islam serta hukum dan isu kelembagaan.

Total perdagangan Indonesia-UEA telah mencatat USD 4,03 miliar pada 2021. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA mencapai USD 1,89 miliar dan impor Indonesia dari UEA sebesar USD 2,14 miliar.

Sementara pada periode Januari–Maret 2022, total perdagangan kedua negara tercatat USD 1,25 miliar, atau naik sebesar 20,99 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2021, yang mencapai USD 1,03 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Ekspor

Ekspor Indonesia ke UEA pada periode Januari-Maret 2022 telah mencapai USD 525 juta atau naik sebesar 31,13 persen jika dibandingkan periode yang sama 2021 yang mencapai USD 400 juta. Lalu impor Indonesia dari UEA sebesar USD 729 juta atau naik sebesar 14,6 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang mencapai USD 636 juta.

Produk ekspor nonmigas Indonesia antara lain palm oil, articles of jewellery, tubes and pipes of iron, motor cars & other motor vehicles, dan woven fabrics of synthetic filament yarn.

Sedangkan produk impor nonmigas Indonesia dari UEA antara lain semi-finished products of iron or non-alloy steel, acyclis hydrocarbons, unwrought aluminium, colloidal precious metal dan polymers of propylene or of other olefins.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya