Tuntas, Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang Mulai Dioperasikan

Jembatan gantung yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu hanya menjadi jembatan darurat, artinya hanya digunakan sementara sebelum jembatan permanen kembali dibangun.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2022, 23:59 WIB
Jembatan Gladak Perak Lumajang putus saat erupsi Gunung Semeru. 

Liputan6.com, Lumajang - Jembatan gantung Gladak Perak Lumajang, dibuka secara resmi untuk akses jalur mudik Lebaran 2022, khususnya kendaraan roda dua.

"Saya akan memulai melintasi jembatan gantung yang sudah selesai dibangun. Itu pembangunan jembatan yang bisa dipercepat untuk akses masyarakat," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau Cak Thoriq, usai peresmian jembatan tersebut, Sabtu (23/4/2022).

Menurut bupati, jembatan gantung tersebut hanya digunakan untuk kendaraan roda dua, roda tiga dan akses kendaraan darurat seperti mobil ambulans, sehingga akses masyarakat di dua kecamatan yakni Candipuro dan Pronojiwo dapat kembali normal.

Jembatan gantung yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu hanya menjadi jembatan darurat, artinya hanya digunakan sementara sebelum jembatan permanen kembali dibangun.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, jembatan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sarana mobilitas warga terutama di Candipuro dan Pronojiwo.

"Jembatan itu salah satu ikhtiar kami untuk memberikan percepatan dan kemudaan akses untuk menuju kecamatan tetangga, akses ekonomi dan akses sosial," katanya.

2 dari 2 halaman

Tidak untuk Selfie

Khofifah meninjau erupsi Gunung Semeru.

Wabup yang biasa disapa Bunda Indah berpesan agar masyarakat yang melintasi jembatan gantung tersebut tidak berfoto-foto apalagi berswafoto di tengah jembatan karena berbahaya dan dapat mengganggu akses pengguna jembatan.

Pembangunan jembatan gantung yang berada di atas Sungai Besuk Sat di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro tersebut dilakukan untuk merespon setelah putusnya jembatan utama akibat diterjang awan panas guguran Gunung Semeru pada 4 Desember 2021.

Untuk itu, kemudian dibangun jembatan gantung Gladak Perak yang bersebelahan dengan jembatan Gladak Perak yang roboh. Jembatan gantung itu memiliki panjang kurang lebih 120 meter dan lebar hampir 2 meter, dengan kekuatan beban maksimal 5 ton, sehingga hanya kendaraan roda dua dan tiga yang bisa melintas.

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya