Respons China Soal Dukungan untuk Indonesia Tetap Undang Rusia di KTT G20

Sebagai salah satu negara anggota G20, China pun buka suara soal presidensi G20 Indonesia yang tersandung konflik perang Rusia Ukraina.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 31 Mar 2022, 20:55 WIB
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Liputan6.com, Jakarta Kemelut di Ukraina akibat invasi Rusia membuahkan perdebatan perihal kedatangan Moskow di forum KTT G20. Sejumlah pihak bahkan menolak kehadiran perwakilan dari negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.

Sebagai salah satu negara anggota G20, China pun buka suara soal presidensi G20 Indonesia yang tersandung konflik perang Rusia Ukraina. Menyatakan bahwa Tiongkok mengapresiasi pilihan Indonesia untuk tetap mengundah Rusia.

"Kami sangat mendukung pendirian Indonesia sebagai presidensi G20. Kami juga mengetahui ada beberapa pihak yang ingin merambah isu Rusia Ukraina ke dalam agenda G20 tahun ini," tutur Duta Besar China untuk Indonesia yang baru, Lu Kang, dalam konferensi pers virtual pada Kamis (31/3/2022).

Dubes Lu Kang mengatakan bahwa Indonesia telah mengambil langkah tepat perihal tersebut.

"Kami juga mengatahui Indonesia telah menyampaikan pendiriannya, yaitu G20 adalah forum diskusi isu ekonomi dan finansial. Kami sangat setuju bahwa Indonesia bisa mengabaikan gangguan tersebut," jelasnya.

Menurutnya, jika Rusia dikeluarkan dari G20, maka hal itu membuat fungsi dari platform multilateral terganggu.

"Kita tahu bahwa instansi multilateral mempunyai fungsi masing-masing. Kita tahu di dunia banyak instansi multilateral yang fokus pada isu atau masalah di kalangan masing-masing. Kalau kita memasukan semua isu ke dalam satu instansi multilateral, ini akan terganggu fungsinya. Itu juga tidak akan membantu instansi tersebut berperan," pungkasnya.

Keputusan Indonesia untuk Tetap Undang Rusia

Menanggapi isu penolakan Rusia hadir di KTT G20, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) mengeluarkan pernyataan.

"Sudah sesuai dengan presidensi sebelumnya, adalah untuk mengudang semua anggota G20," ujar Dian Triansyah Djani, Stafsus Program Prioritas Kemlu dan Co-Sherpa G20 Indonesia.

"Hal harus diunderline juga adalah bahwa diplomasi Indonesia selalu didasarkan pada based of principal," ujarnya.

Dalam press briefing mingguan Kemlu RI pada Kamis 24 Maret, Dubes Triansyah menyatakan bahwa Indonesia dalam mengetuai berbagai konferensi, forum, atau organisasi baik itu dalam konteks badan-badan PBB, atau pada saat kami memimpin DK PBB, ASEAN atau dewan lainnya, selalu berpegang pada rules of procedur dan aturan yang berlaku.

"Demikian juga di G20. Oleh karena itu, sudah kewajiban presiden G20 untuk mengundang seluruh anggotanya," ujar Dubes Triansyah.

"Saya ingin underline juga, bahwa penting bagi kita untuk fokus pada G20 menangani global recovery yang jadi prioritas warga dunia."

"Seperti diketahui bahwa dunia kan belum sepenuhnya keluar dari krisis pandemi. Banyak negara berkembang mengalami kesulitan ekonomi. Jadi G20 berupaya dorong recovery tersebut."

"Jadi, saya pikir akan melangsungkan tugas kita seperti presidensi sebelumnya."

Respons Rusia

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva pun menyampaikan apresiasinya terhadap undangan Indoenesia yang sudah diterima secara resmi. 

"Kami sudah menerima undangan resminya, dan kami sangat menghargai posisi pemerintah Indonesia yang sangat seimbang karena kami setuju dengan pihak Indonesia, bahwa G20 bukanlah forum untuk membahas krisis politik hingga G20 harus berkonsentrasi pada ekonomi dan keuangan global," ujar Dubes Lyudmila Vorobieva dalam acara Diskusi Media tentang Kondisi Kemanusiaan dalam Konflik Rusia-Ukraina, Rabu (30/3/2022).

Ketika negara Barat menyebut bahwa ketika Indonesia mengundang Rusia maka harus juga mengundang Ukraina, perlu diingat bahwa Ukraina bukan merupakan anggota G20. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Dukung Presidensi G20 Indonesia

Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang dalam konferensi pers Kamis (31/3/2022). (Liputan6.com/Screen Grab)

Sebelumnya, China pun menyampaikan dukungan penuhnya kepada Indonesia agar presidensi G20 berjalan sebagaimana mestinya.

"Sebagai negara sahabat, kami benar-benar berharap bahwa G20 tahun ini bisa sukses. dan Indonesia bisa berperan sebagai presidensi G20," ujar Duta Besar China untuk Indonesia yang baru, Lu Kang dalam konferensi pers virtual pada Kamis (31/3/2022).

Dubes Lu Kang mengatakan dukungan tersebut juga untuk kebaikan negara di kawasan.

"Kami sudah memberikan dukungan maksimum kepada Indonesia yang menjadi presidensi G20 ini. Kami pikir tidak hanya memberi keuntungan atau membantu agenda G20 ini, tapi juga bisa membantu negara-negara di kawasan berperan di isu internasional," jelasnya.

Pujian juga dialamatkan Dubes China untu Indonesia ke-13 tersebut atas presidensi G20 Indonesia. "Indonesia sudah menetapkan tema G20 yang sangat bagus, yaitu Recover Together Recover Stronger".

"Indonesia juga mengusulkan tiga agenda yang sangat penting yaitu recovery atau pemulihan ekonomi, transformasi energi dan ekonomi digital. Menurut saya itu topik yang harus difokuskan dan didiukusikan oleh dunia," tegasnya lagi.

"Pemerintah Tiongkok 100 persen setuju dan memberikan dukungannya," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Presidensi G20 dari Tahun ke Tahun

Infografis Presidensi G20 dari Tahun ke Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya