Sudirman Said Bungkam saat Ditanya Visi dan Misi sebagai Komut Transjakarta

Sudirman Said ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Transjakarta pada Jumat 18 Maret 2022 lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2022, 06:32 WIB
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasioanal (BPN) Sudirman Said memaparkan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Prabowo-Sandiaga di Jakarta, Rabu (28/11). Prabowo-Sandiaga hingga saat ini tercatat Rp 41,9 miliar. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Utama (Komut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Sudirman Said bungkam saat ditanya wartawan mengenai visi dan misinya di Transjakarta. Sudirman ditunjuk sebagai Komut Transjakarta sejak Jumat (18/3/2022).

"Tanya Dirut saja yah," ujar Sudirman Said singkat sambil terus berjalan, Selasa (22/3/2022).

Sudirman Sadi diketahui menghadiri kerja sama antara PT Transjakarta dengan RSUD Pasar Minggu untuk pemeriksaan kesehatan bagi para mitra dan pegawai Transjakarta.

Penunjukan Sudirman sebagai Komut Transjakarta berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) pada Rapat Umum Pegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilaksanakan di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Beni Edmunandar selaku komisaris PT Transjakarta juga melepas masa jabatannya. Beni Edmunandar bergabung dengan Transjakarta sejak Agustus 2019 lalu.

Kehadiran Sudirman Said, diharapkan bisa memberikan manfaat yang lebih baik pada organisasi Transjakarta.

Terlebih, berdasarkan catatan Ditlantas Polda Metro Jaya, sepanjang triwulan pertama 2022, terjadi 17 kecelakaan yang melibatkan Transjakarta.

2 dari 2 halaman

Catatan Kecelakaan Bus Transjakarta

Kondisi bus Transjakarta yang menabrak separator busway di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Jumat (3/12/2021). Kecelakaan mengakibatkan bagian depan bus Transjakarta rusak karena menghantam separator busway. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya, AKBP Jamal Alam, dari jumlah kecelakaan yang dialami Transjakarta, 76 persen disebabkan pengendara lain, khususnya sepeda motor. Sedangkan 24 persen disebabkan pramudi armada Transjakarta.

"Faktor penyebab utama adalah human error, 24 persen disebabkan pengemudi Transjakarta, 76 persen lawan kecelakaan (pengendara sepeda motor)," kata Jamal kepada merdeka.com, Senin (21/3).

Jamal merinci dari total jumlah kasus kecelakaan yang menimbulkan korban meninggal dunia sebanyak 3 kasus, luka berat 3 kasus, luka ringan 7 kasus, dan kerugian materi 4 kasus.

 

 

Reporter: Yunita Amalia

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya