Ketua DPR Minta Komitmen Pemerintah Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Terkait pencabutan kebijakan satu harga minyak goreng, DPR RI, kata Puan, akan memanggil Menteri Perdagangan untuk meminta penjelasan

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Mar 2022, 21:01 WIB
Pedagang menata minyak goreng di sebuah pasar di Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/11/2011). Bank Indonesia mengatakan penyumbang utama inflasi November 2021 sampai minggu pertama bulan ini yaitu komoditas minyak goreng yang naik 0,04 persen mom. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani kembali memperingatkan Pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan kelangkaan minyak goreng. Puan mengingatkan sebentar lagi memasuki bulan Ramadan.

"Kami meminta komitmen pemerintah untuk menyelesaikan persoalan minyak goreng yang masih langka di pasaran dan membuat masyarakat kesulitan," kata Puan Maharani dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022).

Terkait pencabutan kebijakan satu harga minyak goreng, DPR RI, kata Puan, akan memanggil Menteri Perdagangan untuk meminta penjelasan

"Apalagi pemerintah baru saja memutuskan mencabut kebijakan satu harga minyak goreng. DPR menunggu penjelasan dari pemerintah terkait hal ini," terangnya.

Politikus PDIP itu meminta permasalahan minyak goreng dirampungkan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

"Kami berharap persoalan kelangkaan minyak goreng bisa segera selesai. Kita juga meminta agar pemerintah memastikan segera menormalkan kembali harga minyak goreng sebelum Lebaran," ucap Puan.

2 dari 2 halaman

Beban Masyarakat

Pedagang tengah menata minyak curah yang dijual di pasar di Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga di komoditas minyak goreng. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut mantan Menko PMK ini, masalah minyak goreng yang tak kunjung selesai akan semakin menambah beban masyarakat. Terutama, kata Puan, harga-harga kebutuhan pokok juga sudah mulai naik jelang bulan puasa.

"Harga cabai, daging, telor, ayam sudah berangsur naik di pasaran. Kita harus melakukan upaya ekstra agar masyarakat bisa tenang menjelang datangnya bulan Ramadhan," kata Puan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya