Rupiah Akhirnya Menguat di Tengah Serangan Rusia ke Ukraina

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjelang akhir pekan menguat ditopang kenaikan harga komoditas.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2022, 16:45 WIB
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Penguatan Rupiah dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjelang akhir pekan menguat ditopang kenaikan harga komoditas.

Rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi 14.387 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.394 per dolar AS.

"Hanya segelintir mata uang yang menguat terhadap dolar AS di tengah kekhawatiran di Ukraina, salah satunya rupiah dan AUD. Safe haven cenderung menguat seperti USD, Yen dan CHF," kata analis DCFX Futures Lukman Leong seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/3/2022).

Menurut Lukman, rupiah sangat diuntungkan dengan kenaikan pada harga komoditas seperti batu bara.

"Ini juga tercerminkan dengan kenaikan bursa JKSE di tengah penurunan tajam pada bursa utama lainnya di Asia maupun global," ujar Lukman.

 

 

2 dari 2 halaman

Sentimen Rusia

Teller menunjukkan mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terkait geopolitik, Rusia dan Ukraina telah menyepakati perlunya mendirikan koridor kemanusiaan dan kemungkinan gencatan senjata di sekitar mereka untuk warga sipil yang melarikan diri.

Pasukan invasi Rusia telah mengepung dan membombardir kota-kota di Ukraina saat konflik memasuki minggu kedua.

Sementara itu, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa dia mendukung kenaikan 25 basis poin bulan ini. Powell mengulangi komentarnya pada hari kedua kesaksiannya di depan Kongres.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya