CEO Pecat 900 Karyawan Hanya Lewat Webinar Zoom

Secara tiba-tiba, CEO Better.com memberitahu jika mereka yang diundang masuk ke webinar zoom adalah yang akan kena PHK.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Des 2021, 10:46 WIB
Ilustrasi Zoom. Kredit: Zoom

Liputan6.com, Jakarta Pandemi membuat banyak perusahaan berjuang mempertahankan bisnisnya. Salah satu caranya dengan melakukan efisiensi melalui pengurangan atau PHK pekerja.

Adalah Better.com, perusahaan hipotek asal Amerika Serikat yang mengambil jalan mengurangi pekerja buat bertahan. Perusahaan memberhentikan sekitar 9 persen dari pekerjanya.

Hal yang jadi sorotan, CEO Better.com Vishal Garg memberhentikan sekitar 900 karyawannya dengan menggelar webinar Zoom.

Secara tiba-tiba, dia memberitahu jika mereka yang diundang masuk ke zoom adalah yang akan diberhentikan. Pengumuman ini mengangetkan menjelang momen liburan Natal dan Tahun Baru.

"Jika Anda menerima panggilan ini, Anda adalah bagian dari kelompok yang diberhentikan," kata Garg melansir laman CNN Business, Senin (6/12/2021).

Dia kemudian mengatakan karyawan selanjutnya akan menerima email dari bagian HRD yang merinci tunjangan dan pesangon.

CFO perusahaan Kevin Ryan membela diri jika langkah PHK merupaka hal memilukan, terutama sepanjang tahun ini.

"Namun dengan memperbaiki neraca dan pengurangan pekerja yang berkurang dan terfokus bersama-sama membuat kami siap untuk bermain kembali memasuki pasar kepemilikan rumah yang berkembang secara pesat," jelas Garg yang mengatakan efisiensi pasar, kinerja dan produktivitas sebagai alasan di balik pemecatan.

Sebelumnya Garg menuduh karyawan "mencuri" dari kolega dan pelanggan mereka dengan tidak produktif dan hanya bekerja dua jam sehari.

"Ini adalah kedua kalinya dalam karir saya, saya melakukan ini dan saya tidak ingin melakukan ini. Terakhir kali saya melakukannya, saya menangis," kata Garg melalui telepon.

Di antara mereka yang dipecat adalah tim rekrutmen keragaman, kesetaraan dan inklusi.

 

2 dari 2 halaman

Kasus Sebelumnya

Ilustrasi PHK

Perusahaan yang didukung Softbank mengumumkan  pada Mei 2021 lalu akan go public melalui SPAC. Perusahaan juga menerima USD 750 juta tunai sebagai bagian dari kesepakatan. Perusahaan artinya memiliki lebih dari USD 1 miliar di kantongnya.

Garg pernah terlibat kontroversi sebelumnya, terbukti dari email yang ia kirimkan kepada staf yang diperoleh Forbes.

Berikut isi emailnya. "Kalian TERLALU LAMBAT. Kalian adalah sekumpulan lumba-lumba bodoh... JADI HENTIKAN. HENTIKAN. HENTIKAN SEKARANG. KALIAN MEMPERmalukanku," tulisnya.

The Daily Beast melaporkan pada bulan Agustus bahwa salah satu "letnan setia" Garg menerima tunjangan besar, seperti opsi saham senilai jutaan dolar yang dapat segera diberikan, tidak sebanding dengan karyawan lain. Namun kemudian orang itu kena cuti administratif karena tuduhan bullying.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya