Dicekik Krisis Keuangan, Museum Ghibli Minta Donasi ke Penggemar Luar Negeri

Museum Ghibli tengah dilanda kondisi keuangan yang mengkhawatirkan hingga meminta donasi kepada para penggemar.

oleh Putu Elmira diperbarui 06 Des 2021, 08:02 WIB
Museum Ghibli. (dok. Twitter @mitaka_tokyo)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 menjadi hantaman kuat bagi beragam sektor, terutama bisnis. Salah satu yang terdampak adalah Museum Ghibli yang berlokasi di Tokyo, Jepang.

Dilansir dari Soranews24, Minggu, 5 Desember 2021, Museum Ghibli menampung retrospektif pada anime sutradara Hayao Miyazaki dan rekan-rekan Studio Ghibli-nya ditambah layar film anime pendek yang tidak dapat dilihat di tempat lain. Biasanya, museum ini menarik pengunjung dari seluruh Jepang juga luar negeri.

Namun, jumlah pengunjung museum telah turun sebagian kecil dari sebelumnya dan waktu penurunan pengunjung berdampak negatif. Hal tersebut dikarenakan penutupan resmi selama lonjakan kasus Covid-19 dan penurunan keseluruhan dalam pariwisata domestik dan acara rekreasi selama dua tahun terakhir.

Bangunan berusia 20 tahun itu membutuhkan berbagai perbaikan dan proyek pemeliharaan skala besar. Situasinya menjadi cukup buruk sehingga museum meminta sumbangan kepada penggemar.

"Saat ini, kami beroperasi sangat sedikit dan jika kami terus menggunakan cadangan keuangan kami, kami yakin pengoperasian fasilitas dan pemeliharaan yang direncanakan akan dalam bahaya," jelas pihak museum.

Kampanye donasi dimulai pada Juli untuk donatur di Jepang. Namun pekan lalu Studio Ghibli mengirimkan pesan melalui akun resminya di aplikasi perpesanan/jejaring sosial LINE bahwa sekarang Studio Ghibli juga menerima donasi dari penggemar di luar Jepang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Donasi

Museum Ghibli, Jepang tutup karena viruscorona. (dok. Instagram @maki.akazawa/https://www.instagram.com/p/B89HB3wAMZU//Adhita Diansyavira)

Para donatur diminta untuk menyumbang sejumlah 5.000 yen atau setara Rp643 ribu atau lebih. Sebagai tanda apresiasi, Ghibli akan menerima kartu pos ucapan terima kasih yang diilustrasikan oleh Hayao Miyazaki sendiri.

Kartu pos oleh Hayao menunjukkan salah satu robot dari Laputa: Castle in the Sky , sebuah patung yang juga berdiri di atap museum. Donasi dikelola di bawah sistem yang disebut furusato nozei (pajak kampung halaman).

Itu berarti dana yang disumbangkan ke bisnis lokal dapat diklaim sebagai pengurangan pajak saat diajukan di Jepang. Soal donasi akan dikurangkan atau tidak untuk penggemar luar negeri akan tergantung pada otoritas pajak negara masing-masing, tetapi meskipun tidak.

3 dari 4 halaman

Dari Berbagai Negara

Ilustrasi Museum Ghibli. (dok. Unsplash.com/alexrerh)

Para donatur diminta untuk menyumbang sejumlah 5.000 yen atau setara Rp643 ribu atau lebih. Sebagai tanda apresiasi, Ghibli akan menerima kartu pos ucapan terima kasih yang diilustrasikan oleh Hayao Miyazaki sendiri.

Kartu pos oleh Hayao menunjukkan salah satu robot dari Laputa: Castle in the Sky , sebuah patung yang juga berdiri di atap museum. Donasi dikelola di bawah sistem yang disebut furusato nozei (pajak kampung halaman).

Itu berarti dana yang disumbangkan ke bisnis lokal dapat diklaim sebagai pengurangan pajak saat diajukan di Jepang. Soal donasi akan dikurangkan atau tidak untuk penggemar luar negeri akan tergantung pada otoritas pajak negara masing-masing, tetapi meskipun tidak.

4 dari 4 halaman

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya