Berbalik Posisi, Chandra Asri Cetak Laba Rp 2,36 Triliun hingga Kuartal III 2021

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatat kenaikan pendapatan dan mencetak laba hingga kuartal III 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Feb 2022, 14:55 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meraup pendapatan bersih sebesar USD 1,88 miliar atau sekitar Rp 26,85 triliun (kurs 14.270 per USD) hingga kuartal III 2021. Pendapatan itu naik sekitar 48 persen dari posisi USD 1,26 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan perseroan juga mengalami kenaikan, dari USD 1,22 miliar menjadi USD 1,57 miliar. Sehingga per September 2021 perseroan mencatatkan laba bruto USD 306,8 juta. Naik 551 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 47,13 juta.

Pada periode ini, Chandra Asri Petrochemical mencatatkan keuntungan atas instrumen keuangan derivatif USD 6,22 juta, keuntungan kurs mata uang asing USD 2,15 juta, dan keuntungan lain-lain USD 6,5 juta.

Pada saat bersamaan, beban penjualan tercatat USD 42,78 juta, beban umum dan administrasi USD 27,47 juta, dan beban keuangan USD 49,49 juta.

Setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil mengukuhkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 165,4 juta atau Rp 2,36 triliun. Berbanding terbalik dari posisi Chandra Asri Petrochemicalpada sembilan bulan pertama tahun lalu yang rugi USD 19 juta.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Aset Perseroan

Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Aset perseroan hingga September 2021 sebesar USD 4,6 miliar. Naik 27,8 persen dari posisi akhir Desember sebesar USD 3,6 miliar. Rinciannya, 2,53 miliar merupakan aset lancar, dan sisanya USD 2,06 merupakan aset tidak lancar.

"Kenaikan total aset Perseroan terutama disebabkan oleh peningkatan Kas dan Setara Kas sehubungan dengan penerimaan dari pemegang saham terkait penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada bulan September 2021," ujar Direktur Chandra Asri, Suryadi dalam keterbukaan informasi Bursa, ditulis Senin (8/11/2021).

Dari sisi liabilitas tercatat USD 1,66 miliar. Turun dari posisi akhir Desember 2020 sebesar USD 1,78 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 704,5 juta dan liabilitas jangka panjang USD 951,9 juta. 

Sementara ekuitas hingga kuartal III 2021 sebesar USD 2,94 miliar. Naik dari posisi akhir tahun lalu 1,81 miliar.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya