Rights Issue Capai Rp 157,4 Triliun hingga September 2021

Berdasarkan catatan OJK, rights issue terbesar dilaksanakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dengan nilai emisi sebesar Rp 95,92 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2021, 08:06 WIB
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga September 2021, penawaran umum terbatas (PUT) saham dengan penerbitan saham baru (rights issue) mencapai sebesar Rp 157,4 triliun.

Penawaran tersebut dilakukan oleh sebanyak 24 perusahaan tercatat (emiten) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah penawaran saham melalui rights issue ini meningkat signifikan dibanding tahun 2020, dengan hanya ada 16 PUT dengan nilai sebesar Rp 20,27 triliun.

Berdasarkan catatan OJK, rights issue terbesar dilaksanakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dengan nilai emisi sebesar Rp 95,92 triliun.

Selanjutnya nilai emisi terbesar kedua dan ketiga dilakukan oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dengan nilai emisi sebesar Rp 15,49 triliun, dan PT  Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar Rp 10,96 triliun.

Berikut adalah daftar 24 perusahaan yang melaksanakan rights issue pada 2021:

1. PT Mitra Investindo Tbk (Rp 143,23 miliar)

2. PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (Rp 45,94 miliar)

3. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (Rp 1.199 miliar)

4. PT Bank Jago Tbk (Rp 7,050 miliar)

5.  PT Bank Mayapada International Tbk ( Rp 1.999 miliar)

6. PT Bumi Resources Minerals Tbk (Rp 1.603 miliar)

7.  PT Smartfren Telecom Tbk (Rp 697,87 miliar)

8. PT Summarecon Agung Tbk (Rp 1.498 miliar)

9.  PT Bank Neo Commerce Tbk (Rp 249,82 miliar

10.PT Bank IBK Indonesia Tbk (Rp 1.238 miliar)

11. PT Energi Mega Persada Tbk (Rp 1.824 miliar)

12. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk ( Rp 3.173 miliar)

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Emiten Gelar Rights Issue

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

13. PT Bank Harda Internasional Tbk (Rp 749,85 miliar)

14. PT Bank Permata Tbk (Rp 10.962.72 miliar)

15. PT Adi Sarana Armada Tbk (Rp 720 miliar)

16. PT Sarana Mediatama Metropolitan Tbk (Rp 2.499,9 miliar)

17. PT Asuransi Jasa Tania Tbk (Rp 100 miliar)

18. PT Zebra Nusantara Tbk (Rp 1.390,36 miliar)

19. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Rp 15.488,6 miliar)

20. PT KDB Tifa Finance Tbk (Rp 642,85 miliar)

21. PT MNC Investama Tbk (Rp 2.240,84 miliar)

22. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp 95.924,85 miliar)

23. PT Bank MNC Internasional Tbk (Rp 4.526,61 miliar)

24. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (Rp 1.428,87 miliar)

3 dari 3 halaman

Sektor Saham

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari sisi sektoral, sektor yang paling banyak melakukan rights issue tahun ini adalah sektor keuangan (financials) sebesar Rp 124,87 triliun, dengan jumlah 11 emisi. Selanjutnya diikuti oleh sektor material dasar sebesar Rp 20,26 triliun, dengan jumlah 3 emisi.

Sektor lainnya berasal dari sektor healthcare sebesar Rp 3,7 triliun dengan jumlah 2 emisi, dan satu emisi dari sektor industrial senilai Rp 2,24 triliun.

Sisanya berasal dari sektor infrastruktur sebanyak 2 emisi senilai Rp 2,09 triliun, dan dua emisi sektor energy senilai Rp 1,97 triliun.

Selanjutnya sektor property & real estate ada satu emisi senilai Rp 1,5 triliun, satu emisi sektor transportasi & logistik senilai Rp 720 miliar, dan satu emisi sektor teknologi senilai Rp 45,94 miliar. 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya