Presiden Filipina Rodrigo Pensiun dari Politik pada 2022, Digantikan Anaknya?

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pensiun dari politik, sebuah langkah mengejutkan yang memicu spekulasi bahwa dia membuka jalan bagi putrinya untuk mencalonkan diri.

oleh Hariz Barak diperbarui 03 Okt 2021, 11:45 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi tahu puluhan polisi yang berada di hadapannya bahwa mereka akan diawasi. (Ted Aljibe/AFP)

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada Sabtu 2 Oktober 2021 bahwa dia pensiun dari politik, sebuah langkah mengejutkan yang memicu spekulasi bahwa dia membuka jalan bagi putrinya untuk mencalonkan diri untuk menggantikannya.

"Hari ini, saya mengumumkan pengunduran diri saya dari politik," kata Duterte, menemani loyalis Senator Christopher "Bong" Go dari partai PDP-Laban yang berkuasa saat ia mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Duterte diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Dia tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri lagi untuk jabatan teratas karena konstitusi menetapkan batas masa jabatan satu-enam tahun untuk presiden.

Pengamat politik telah lama menduga Duterte bisa membuat kejutan, seperti memuluskan jalan bagi pencalonan putrinya, Sara Duterte-Carpio, tahun depan.

Duterte-Carpio, yang menggantikan ayahnya sebagai walikota Davao, mengatakan bulan lalu dia tidak mencalonkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi tahun depan karena dia dan ayahnya telah setuju hanya satu dari mereka yang akan mencalonkan diri untuk jabatan nasional pada tahun 2022.

 

2 dari 2 halaman

Memuluskan Langkah Putrinya

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (tengah) menyampaikan pidato di Istana Presiden Malacanang, Manila, Kamis (12/3/2020). Duterte mengumumkan lockdown untuk Kota Manila demi mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Richard Madelo/Malacanang Presidential Photographers Division via AP)

Keputusan Duterte untuk tidak bergabung dalam perlombaan tahun depan akan jelas ditujukan untuk membuka peluang sang putri.

"Ini memungkinkan Sara Duterte untuk mencalonkan diri," kata Antonio La Vina, profesor hukum dan politik di Universitas Ateneo de Manila sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Channelnewsasia, Minggu (3/10/2021).

Tapi La Vina mengatakan dia tidak bisa mengesampingkan kemungkinan sang presiden bisa memiliki perubahan hati dan menjadi pengganti Go.

Kandidat memiliki waktu hingga Jumat untuk mendaftar, tetapi penarikan dan substitusi diizinkan hingga 15 November, meninggalkan ruang lingkup untuk perubahan hati pada menit-menit terakhir, seperti masuknya Duterte selama 11 jam untuk pemilihan 2016, yang ia menangkan dengan selisih besar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya