IDX SMC Composite Naik 21,11 Persen sejak Awal Tahun, Ini Sebabnya

Pada penutupan perdagangan hari ini, kinerja IDX SMC Composite menguat 1,44 persen ke level 329,23.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Sep 2021, 19:41 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pada penutupan perdagangan hari ini, kinerja IDX SMC Composite menguat 1,44 persen ke level 329,23. Merujuk data Bursa, Indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi kecil dan menengah ini menguat 21,11 year to date (ytd).

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, kenaikan tersebut ditopang oleh melonjaknya sejumlah saham dalam indeks itu. Antara lain; Bayan Resources Tbk (BYAN) yang sudah naik 79 persen ytd, Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) +573 persen ytd, Adaro Energy Tbk (ADRO) +26.9 persen dan Transcoal Pacific Tbk (TCPI) +35 persen serta Bank Harda Internasional Tbk BBHI +2290 persen.

“Saham-saham tadi memiliki bobot yang besar terhadap indeks ini. Sehingga wajar, ketika saham-saham tersebut mayoritas naik, indeksnya juga naik.,” kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (30/9/2021).

Lebih lanjut, Sukarno membeberkan sejumlah saham dalam indeks tersebut yang masih menarik untuk dicermati. Antara lain; Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Window Dressing

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Saham-saham itu prospeknya menarik. Apalagi menjelang aksi window dressing nanti dan biasanya menjadi pilihan,” kata dia.

Informasi saja, window dressing merupakan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menarik investor. Yakni dengan cara mempercantik laporan atau kinerja keuangan dan portofolio bisnis yang dimilikinya. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan investor agar melirik perusahaan sebagai tujuan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya