Perangi Terorisme di Pulau Sulu, Filipina Tambah 4.500 Tentara

Tentara Filipina akan mengoperasikan seluruh divisi 4.500 tentara di Jolo di Provinsi Sulu untuk memerangi teroris.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Sep 2021, 13:04 WIB
Sejumlah tentara membawa rekannya usai bom rakitan meledak dekat kendaraan militer di Kota Jolo, Pulau Sulu, Filipina, Senin (24/8/2020). Sebanyak 10 orang tewas dan puluhan lainnya terluka -banyak dari mereka tentara atau polisi- dalam pemboman ganda tersebut. (Nickee BUTLANGAN/AFP)

Liputan6.com, Manila - Filipina akan mengerahkan 4.500 tentara tambahan tahun depan di pulau-pulau Sulu untuk memerangi teroris, kata seorang anggota parlemen Filipina, Minggu (5/9).

Johnny Pimentel, ketua komite intelijen strategis di DPR, mengatakan Departemen Pertahanan Nasional akan menghabiskan 929 juta peso (18,62 juta dolar AS) tahun depan untuk mengerahkan "divisi tentara Filipina yang sama sekali baru ke kepulauan Sulu."

Tentara akan mengoperasikan seluruh divisi 4.500 tentara di kotamadya Jolo di provinsi Sulu, kata Pimentel dalam sebuah pernyataan.

Divisi tersebut akan didedikasikan untuk memerangi kelompok terorisme yang berafiliasi dengan ISIS dan akan memiliki tanggung jawab operasional atas provinsi Pulau Basilan, Sulu, dan Tawi-Tawi, Pimentel menambahkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Aktivitas Kriminal

Pasukan keamanan mengamankan lokasi ledakan bom di Kota Jolo, Pulau Sulu, Filipina, Senin (24/8/2020). Bom meledak di selatan Filipina kendati pengamanan ekstra ketat dilakukan menyusul ancaman dari militan Abu Sayyaf. (Philippine National Red Cross via AP)

Jolo adalah markas kelompok militan Abu Sayyaf, yang baru-baru ini menjadi terkenal karena kebrutalan kriminal.

Tak hanya itu, ada pula kegiatan penculikan untuk tebusan, pemboman, dan pemenggalan kepala di Mindanao barat, khususnya di sarang mereka di provinsi pulau Basilan dan Sulu.

Pada Agustus 2020, kelompok teror yang berafiliasi dengan kelompok teroris Abu Sayyaf meledakkan dua bom di pusat kota Jolo, menewaskan 14 orang dan melukai 75 lainnya.

Pada Januari 2019, Katedral Jolo dibom saat misa, menewaskan 21 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya