Tesla Sebut Elon Musk Tak Dapat Kompensasi pada 2020

Tesla menyatakan, mulai Mei 2019 atas permintaan Elon Musk, pihaknya menghilangkan sama sekali pendapatan bersih dan akrual dari gaji pokok.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Agu 2021, 07:56 WIB
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham menuduh Elon Musk memperkaya dirinya serta keluarganya dengan kesepakatan yang terjadi pada 2016 terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Jakarta - Tesla Inc menyebutkan, total kompensasi Chief Executive Officer (CEO) Elon Musk nol pada 2020. Kondisi ini berbeda pada 2019 yang mendapatkan kompensasi USD 23.760 atau sekitar Rp 341,85 juta (asumsi kurs Rp 14.387 per dolar AS).

“Namun, dia tidak pernah menerima gaji-nya,” kata perusahaan dalam dokumen yang diajukan ke otoritas bursa dikutip dari laman CNN, ditulis Minggu (15/8/2021).

Perseroan menyatakan, mulai Mei 2019 atas permintaan Elon Musk, pihaknya menghilangkan sama sekali pendapatan bersih dan akrual dari gaji pokok.

Mengutip laman Channel News Asia, ditulis Minggu pekan ini, paket pembayaran Musk yang juga merupakan pemegang saham utama dan CEO SpaceX perlu mencapai target yang berdasarkan kapitalisasi pasar dan pertumbuhan keuangan Tesla.

Pada April, Musk telah memenuhi syarat untuk paket pembayaran Tesla pada 2018 yang sekarang bernilai lebih dari USD 30 miliar atau sekitar Rp 431,63 triliun.

Sementara itu, Tesla mengatakan, total kompensasi Chief Finance Zachary Kirkhorn mencapai USD 46,6 juta atau sekitar Rp 670,46 miliar dibandingkan yang didapat pada 2019 sebesar USD 21,2 juta atau sekitar Rp 305,01 miliar.

Di bawah pengaturan kompensasi, Musk memenuhi syarat untuk paket opsi membeli 101 juta saham dengan eksekusi harga masing-masing USD 70,01. Itu didistribusikan dalam 12 tahapan yang sama dari opsi 8,4 juta saham, berdasarkan pencapaian kinerja keuangan perseroan dan target valuasi harga.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Tonggak Keuangan Tesla

Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Elon Musk menjadi saksi untuk mempertahankan perannya dalam akuisisi SolarCity senilai USD 2,6 miliar atau sekitar Rp 37,71 triliun oleh Tesla. (AP Photo/Matt Rourke)

Tonggak keuangan itu tercapai pada 2020 setelah saham Tesla melonjak 743 persen dan tercatat sebagai saham dengan kinerja terbaik di Amerika Serikat (AS). Sejauh ini menjadi produsen mobil paling berharga di dunia.

Saat ini tonggak keuangan itu agak sulit tercapai. Akan tetapi, empat tahapan saham Elon Musk diberikan selama 2020, dan memberinya hak untuk membeli saham 33,8 juta saham dengan harga USD 2,4 miliar. Pada perdagangan Jumat, 13 Agustus 2021, saham itu bernilai USD 21,9 miliar.

Sepanjang 2021, Tesla mencapai dua tonggak keuangan yang membuat Musk berhak atas tambahan opsi 16,9 juta saham. Opsi ini dengan nilai saham USD 10,9 miliar berdasarkan harga sekarang.

Tesla juga melaporkan laba mencapai rekor pada kuartal II 2021. Ini menunjukkan kemungkinan akan mencapai tiga tonggak lain dalam waktu dekat yang berarti rezeki nomplok bagi Musk pada 2021.

Seperti hal pimpinan perusahaan yang mendapatkan opsi saham, Musk belum eksekusi opsi sahamnya. Biasanya seorang pimpinan perusahaan akan eksekusi ketika mendekati kadaluarsa, dan meninggalkan perushaaan.

Selain itu, sejumlah pimpinan perusahaan juga menjual saham untuk diversifikasi dan membayar pajak. Namun, Musk jarang untuk menjual saham selama bersama Tesla. Pada 30 Juni 2021, ia memiliki 170,5 juta saham, dan memiliki opsi untuk membeli 73,5 juta saham. Dengan demikian memberikan dirinya memegang 23 persen saham Tesla.

Tesla salah satu orang terkaya di dunia berkat saham Tesla dan kepemilikan saham di perusahaan lain seperti SpaceX. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai CEO.

3 dari 3 halaman

Musk Ambil Pinjaman

Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham telah menggugat Musk dan anggota dewan Tesla lainnya dengan tuduhan kesepakatan yang terjadi pada 2016 merupakan bailout SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Forbes menempatkan Musk sebagai orang terkaya dengan kekayaan USD 186,7 miliar atau sekitar Rp 2.686 triliun. Posisi Musk di bawah pendiri Amazon Jeff Bezos. Forbes menempatkan Bernard Arnault, CEO LVMH dan keluarga sebagai orang terkaya di dunia senilai USD 201,6 miliar atau sekitar Rp 2.900 triliun.

Sementara itu, saham Tesla milik Musk bernilai USD 171,3 miliar atau sekitar Rp 2.464 triliun menghitung dari saham dan opsi dengan memperhitungkan harga pelaksanaannya. Akan tetapi, tidak mengambil gaji tunai juga mendorong Musk untuk ambil pinjaman.

Selain itu, pada pengajuan Tesla disebutkan, Musk menjadikan 88 juta saham Tesla sebagai jaminan untuk mengamankan utang pribadi tertentu.

Meski total pinjaman Musk tidak diketahui, 88 juta saham itu bernilai USD 63 miliar atau sekitar Rp 906,42 triliun. Jumlah saham yang dijaminkan itu berkurang 4 juta saham sejak perusahaan mengungkapkan sebelumnya pada April.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya