Didiskualifikasi Karena Gagal Tes Doping, Atlet Nigeria Protes

Atlet Nigeria lakukan protes karena didiskualifikasi usai tidak memenuhi syarat tes narkoba dan doping.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi atlet Olimpiade perempuan mengatur menstruasi mereka/unsplash Bryan

Liputan6.com, Tokyo- Atlet Nigeria Chioma Onyekwere sangat kecewa dengan keputusan penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 yang mendiskualifikasinya dan beberapa atlet lain asal Nigeria.

Hal tersebut akibat ofisial Nigeria tidak melakukan tes doping sesuai aturan yang telah di tentukan. Kontingen Nigeria tidak melakukan tes narkoba yang cukup selama beberapa bulan terakhir.

Alhasil, mereka terpaksa didiskualifikasi dari Olimpiade Tokyo 2020 sejak minggu ini. Dilansir dari NPR, Onyekwere sangat kecewa dengan apa yang terjadi saat ini.

“Ini seharusnya menjadi salah satu momen paling bahagia dalam hidup saya.

“Saya sangat patah hati, ini terasa seperti mimpi buruk yang membuatku tidak bisa bangun.” Kata Onyekwere dalam pernyataannya.

Saksikan Video Menarik Ini

2 dari 3 halaman

Protes

Bendera Nigeria (AFP Photo / Sodiq Adelakuin)

Sepuluh atlet lari dan lapangan Nigeria melakukan aksi protes pada Jumat (30/7) sebagai bentuk kekecewaan mereka terjadap keputusan yang diberikan.

Sebuah Unit Integritas Atlet yang dibentukan untuk memerangi doping dalam ajang atletik, mengumumkan keputusan pada hari Rabu.

Dalam keputusan itu disebutkan, Nigeria telah gagal memenuhi persyaratan pengujian minimum dalam beberapa bulan sebelum olimpiade.

Nigeria tidak memenuhi “Rule 15” yang mengharuskan tim melakukan setidaknya tiga kali tes di luar kompetisi, tes yang dilakukan adalah tes pada urin dan darah. Tes tersebut dilakukan minimal 3 minggu dalam 10 bulan menjelang acara.

3 dari 3 halaman

Meminta Maaf

Menurut laporan media Nigeria, Seorang pejabat Kementrian Pemuda dan Pengembangan Olahraga Nigeria, meminta maaf kepada para atletnya yang didiskualifikasi pada Kamis setelah keputusan keluar.

Negara lain yang mengalami nasib serupa seperti Nigeria, ada Belarus, Ethiopia, Kenya, Maroko, dan Ukraina. Beberapa negera yang disebutkan gagal memenuhi sarat serupa.

(NPR)

Penulis: Ali Muhammad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya