Wisma Atlet Si Jalak Harupat Bakal Jadi Tempat Isoman Pasien Covid-19

Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) pasien terpapar Covid-19 di Bandung

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Jul 2021, 14:53 WIB
Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) pasien terpapar Covid-19 di Bandung (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk menyediakan Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) pasien terpapar Covid-19.

Untuk itu, Kementerian PUPR juga terus berkoordinasi dengan BNPB, pemda setempat serta sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Bandung untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien sekaligus penanganan Covid-19.

"Kami terus berupaya membantu Pemerintah Kabupaten Bandung untuk penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menyediakan Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi terpusat bagi masyarakat," ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Kiagoos Egie Ismail, Rabu (28/7/2021).

Lebih lanjut, Kiagoos menerangkan, pihaknya akan menyerahkan pengelolaan dan pemanfaatan Wisma Atlet Si Jalak Harupat untuk pemanfaatan isoter kepada pihak BNPB dan pemda setempat.

Wisma Atlet Si Jalak Harupat berlokasi di Jalan Soreang Kutawaringin, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rusun ini terdiri dari satu tower setinggi tiga lantai dengan jumlah unit hunian sebanyak 44 unit tipe 36.

Rusun yang memiliki warna cat dinding abu-abu tersebut memiliki bentang bangunan berukuran Panjang 61,25 meter dan lebar 14,9 meter.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Untuk Pasien OTG dan Gejala Ringan

Tenaga kesehatan menyiapkan salah satu kamar isolasi untuk pasien OTG COVID-19 di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta, Senin (21/6/2021). Koordinator Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Letkol Arifin mengungkapkan 33 pasien OTG dari Jakarta Utara diisolasi di Rusun Nagrak.(merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Gedung yang berdiri di atas lahan seluas 89,91 meter x 39,08 meter tersebut dibangun oleh Balai P2P Jawa II Ditjen Perumahan kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Adicipta Karya Hernanda dan Manajemen Konsultan PT. Gapssary Mitra Kreasi (KSO) Fatek Consultant Engineering

"Secara umum bangunan ini memiliki fasilitas yang memadai dan memiliki atap bangunan baja ringan. Total anggaran untuk pembangunan Rusun ini senilai Rp 18,14 miliar," terang Kiagoos.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, Pemkab Bandung rencananya akan menggunakan wisma atlet untuk tempat isolasi terpusat bagi pasien yang mengalami gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).

"Kami mendukung penuh program penanganan Covid-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah. Di rusun ini akan tersedia 88 bed yang disiapkan untuk menunjang pelayanan isolasi di wisma tersebut, yakni 80 bed untuk pasien dan 8 bed untuk petugas kesehatan," paparnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya