Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan, Tidak Ada Wilayah Tanpa Risiko COVID-19

Protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin mengingat kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Jul 2021, 17:27 WIB
Warga mencuci tangan mengikuti protokol kesehatan sebelum mencairkan dana bantuan sosial tunai (BST) di ATM Bank DKI kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (21/7/2021). Pemprov DKI Jakarta menyalurkan BST di masa PPKM Darurat kepada 907.606 kepala keluarga (KK). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia masih menghadapi pandemi COVID-19. Sehingga tidak ada wilayah yang nol risiko. Yang ada hanya risiko rendah dan tinggi seperti disampaikan Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi.

Jodi juga mengingatkan saat ini penularan COVID-19 varian Delta tengah terjadi di Indonesia. Varian ini dikenal memiliki penularan amat cepat.

"Ingat varian Delta menular jauh lebih cepat dari varian sebelumnya, jadi tidak ada kegiatan yang aman dari risiko,” kata Jodi pada konferensi pers, Rabu (21/7/2021).

Hal ini ia sampaikan setelah mendapati beberapa kelompok yang tidak melanggar protokol kesehatan saat Idul Adha kemarin. Jodi juga menyayangkan adanya kerumunan massa di Bandung dan Ambon. Penyaluran aspirasi yang lebih aman sudah tersedia.

"Tindakan ini sangat disayangkan karena akan meningkatkan risiko penularanCOVID-19 varian Delta ini dalam satu dua pekan kedepan,” ujarnya.

Tindakan melanggar protokol kesehatan dan imbauan yang ada rentan membuat usaha yang dilakukan masyarakat lain berkurang efektivitasnya. Sehingga hanya beberapa orang berbuat tapi yang menanggung puluhan juta orang lainnya.

"Mari kita camkan baik-baik kenyataan tidak menyenangkan ini."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

Pelanggar Prokes Kena Sanksi

Pelanggar protokol kesehatan, kata Jodi, akan kena sanksi. Lalu, pemerintah akan mengambil langkah-langkah antisipasi. Di antaranya pemerintah dalam waktu dekat akan melakukanpeningkatan tes dan lacak atau testing dan tracing di wilayah-wilayah yang selama ini kurang berjalan dengan baik.

TNI dan Polri didukung Kementerian Kesehatandan Satgas Penanganan COVID-19 di BNPB akan memimpin pelaksanaan testingdan tracing ini.

Gerakan kerelawanan yang akan terlibat dalam kegiatan ini.Menurut Jodi, pemerintah telah mengidentifikasi setidaknya ada belasan ribu relawan yang bergabung dengan bidang relawan satgas dan ratusan ribu yangbergabung dengan bidang perubahan perilaku.

3 dari 3 halaman

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M! (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya