Walau Angka Positif COVID-19 RI Terus Naik, Kasus Aktif Alami Perlambatan

Walau angka konfirmasi positif COVID-19 RI terus naik, kasus aktif alami perlambatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Jul 2021, 22:00 WIB
Petugas melakukan swab test antigen kepada pemudik saat arus balik Lebaran di Terminal Pulogebang, Jakarta, Jumat (21/5/2021). Satu minggu setelah Lebaran, pemudik yang tiba di Terminal Pulogebang wajib menjalani tes COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Walaupun angka konfirmasi positif COVID-19 nasional terus naik, tapi kasus aktif mengalami perlambatan. Selama beberapa hari ini, penambahan konfirmasi positif COVID-19 dalam sehari bisa menembus 40.000 kasus dan kenaikan kasus aktif di atas 20.000 kasus.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan, jika dilihat kasus aktif nasional, maka kenaikan mingguannya mengalami perlambatan. Kasus aktif pada 27 Juni 2021 meningkat 45,52 persen dari pekan sebelumnya. Kemudian pada 4 Juli 2021 meningkat 42,15 persen, dan 11 Juli  2021 meningkat 27,36 persen.

“Peningkatan ini cenderung lebih rendah daripada minggu-minggu sebelumnya,” ujar Wiku saat memberikan keterangan pers PPKM Darurat di Media Center COVID-19, Graha BnPB, Jakarta, Selasa (13/7/2021).

Jika dilihat 34 Provinsi, sebanyak 16 Provinsi mengalami perlambatan kenaikan kasus aktif COVID-19. Namun, dari 7 Provinsi di Pulau Jawa-Bali, tidak seluruhnya menunjukkan perlambatan kenaikan.

DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Banten mengalami perlambatan kenaikan. Pekan sebelumnya, DKI naik 50%, pekan ini naik 1,55 persen; Jawa Barat pekan sebelumnya naik 50 persen, pekan ini naik 36 persen.

Selanjutnya, Yogyakarta, pekan sebelumnya kasus aktif COVID-19 naik 49 persen, pekan ini naik 39 persen; Jawa Timur pekan sebelumnya naik 51 persen, pekan ini naik 50 persen; Banten pekan sebelumnya naik 56 persen, pekan ini naik 30 persen.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Perlambatan Kasus Aktif COVID-19 Diimbangi Kesembuhan Tinggi

Paramedis melakukan kegiatan testing PCR kepada warga yang pernah berhubungan dengan pasien positif COVID-19 di Puskesmas Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/6/2021). Testing setelah tracing dilakukan kepada puluhan warga untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menurut Wiku Adisasmito, perlambatan kasus aktif COVID-19 karena diimbangi kesembuhan yang tinggi.

“Adanya perlambatan kenaikan kasus aktif ini dapat terjadi karena kenaikan kasus positif yang tinggi diimbangi dengan kenaikan kesembuhan yang tinggi juga,” lanjutnya.

"Ini adalah hal yang penting, karena ini menunjukkan kemampuan kita dalam melawan pandemi."

Berdasarkan data Satgas per 11 Juli 2021, jika dilihat pada gap antara kenaikan kasus positif dan kesembuhan semenjak lonjakan kasus COVID--19 pada beberapa pekan terakhir, penambahan kasus positif jauh lebih tinggi daripada penambahan kesembuhan setiap harinya.

Akan tetapi, perkembangan pada beberapa hari terakhir menunjukkan, gap yang semakin kecil antara penambahan kasus positif dengan penambahan kesembuhan.

“Hal ini sejalan dengan apa yang saya sampaikan pada minggu lalu bahwa tingginya kasus aktif dapat menjadi peluang untuk terus meningkatkan angka kesembuhan,” pungkas Wiku.

3 dari 4 halaman

Pantau Kapasitas Rumah Sakit

Pekerja membersihkan tenda darurat untuk ruang isolasi di Rumah Lawan COVID (RLC) Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (11/2/2021). Pemkot Tangsel membangun tenda darurat berkonsep Tenda Glamour Camping (glamping) untuk menampung pasien Covid-19 di pusat karantina itu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jumlah kesembuhan mingguan nasional di pekan ini setengahnya dikontribusikan dari DKI Jakarta. Wiku Adisasmito mengapresiasi seluruh pemerintah daerah yang bergerak cepat menangani pasien COVID-19.

"Saya apresiasi seluruh pemerintah daerah yang bergerak cepat menangani pasien dengan sungguh-sungguh, sehingga kesembuhan dapat ditingkatkan dengan kondisi saat ini, yang mana rumah sakit dan puskesmas sudah sangat kewalahan menangani pasien COVID-19," ucapnya.

Selain itu, pemerintah daerah diminta memantau kapasitas rumah sakit dan puskesmas di wilayahnya masing-masing.

"Pastikan apabila seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, sudah penuh agar segera mengkonversi tempat tidur non COVID-19 menjadi COVID-19. Jika sudah tidak bisa lagi dikonversi, maka perlu untuk segera membangun atau membuka tempat isolasi berpusat atau fasilitas penanganan darurat dengan mempertimbangkan jumlah kasus di wilayah masing-masing," pesan Wiku.

4 dari 4 halaman

Infografis Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Khusus Covid-19

Infografis Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Khusus Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya