Menko Luhut Sebut Ada Negara yang Tak Ingin Indonesia Maju, Siapa Dia?

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara maju

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Jul 2021, 14:00 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan hadir secara virtual untuk menjadi keynote speaker dalam Platform Virtual The 9th Indonesia EBTKE CONEX 2020.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara maju karena banyaknya potensi yang dimiliki.

Hal ini disampaikan dalam podcast bersama Deddy Corbuzier. Awalnya, Deddy menyinggung mengapa Indonesia tidak mencontoh Singapura dalam mengelola bisnis hingga menangani Covid-19.

Dietagaskannya, sayangnya, saat ini ada negara maju yang tak ingin Indonesia jadi negara maju juga.  

Meski tidak menjelaskan lebih lanjut alasannya, Luhut menegaskan kalau sebenarnya, negara-negara maju tidak mau negara berkembang menjadi maju. Semuanya harus dicapai dengan usaha sendiri.

"Negara maju itu tidak mau negara berkembang itu jadi maju, jadi kalau bukan dari kita sendiri membuat negara jadi maju, ya nggak akan jalan. Orang suruh hajar kita terus," kata Luhut, seperti ditulis, Rabu (7/7/2021).

"Saya ulangi, negara maju tidak rela negara berkembang itu jadi negara maju, karena saya mengalami, bagaimana mereka mempersulit kita supaya kita tidak maju. Itu fakta," kata Luhut.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Indonesia Tak Kunjung Jadi Negara Maju, Luhut: Era Orde Baru Kelamaan

Luhut Binsar Pandjaitan kini menjabat sebagai Menkopolhukam di pemerintahan era Presiden Joko Widodo

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara maju karena banyaknya potensi yang dimiliki.

Hal ini disampaikan dalam podcast bersama Deddy Corbuzier. Awalnya, Deddy menyinggung mengapa Indonesia tidak mencontoh Singapura dalam mengelola bisnis hingga menangani Covid-19.

Luhut menegaskan, Indonesia tidak bisa disamakan begitu saja dengan Singapura, karena perbedaan jumlah penduduk hingga luas geografis

"Ngurus 6 juta orang dengan 270 juta orang, ngurus satu pulau dengan 17 ribu pulau, ngurus banyak yang kungfunya aneh-aneh, nggak sama, lah. Beda," ujar Luhut, ditulis Rabu (7/7/2021).

Meski berbeda, Luhut mengatakan Indonesia juga belajar dan mengadopsi penanganan yang sesuai, dari Singapura.

Lantas, dirinya menyebut Indonesia juga bisa saja maju seperti Singapura. Indonesia punya banyak potensi dan sumber daya manusia yang intelek untuk mendukung hal tersebut.

"Dulu zaman orba (orde baru), kita sebetulnya bisa. Tapi, kelamaan saja orde barunya," kata Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya