BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham ATIC hingga SCNP

BEI suspensi saham PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) dan PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) pada Rabu, 23 Juni 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jun 2021, 14:26 WIB
Pengendara mobil dan sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) dua saham pada perdagangan sesi I pada Rabu (23/6/2021). BEI suspensi saham PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) dan PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) di pasar regular dan tunai.

BEI suspensi saham SCNP untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham SCNP.

Pada Selasa, 22 Juni 2021, saham SCNP ditutup naik 10,67 persen ke posisi Rp 498. Saham SCNP ditransaksikan sebanyak 6.264 kali dengan nilai transaksi Rp 21,8 miliar.

Sepanjang 2021, saham SCNP sudah melonjak 94,53 persen ke posisi Rp 498 per saham. Saham SCNP berada di level tertinggi Rp 525 dan terendah Rp 202 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 51.667 kali dengan nilai transaksi Rp 138,1 miliar.

Selain itu, BEI juga suspensi saham ATIC seiring terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.  Sebelumnya BEI suspensi saham ATIC pada 21 Juni 2021.

Pada perdagangan saham 22 Juni 2021, saham ATIC melonjak 24,86 persen ke posisi Rp 2.260 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.337 kali dengan nilai transaksi Rp 3,8 miliar. Total volume perdagangan 1.711.000.

"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI yang diteken Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

IHSG Parkir di Zona Merah pada Sesi I 2021

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan sesi pertama, Rabu, 23 Juni 2021. Investor asing masih melakukan aksi jual saham di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG melemah tipis 0,19 poin ke posisi 6.087. Indeks saham LQ45 susut 0,06 persen ke posisi 867,93. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 6.130,09 dan terendah 6.072,64. Sebanyak 245 saham melemah sehingga menekan IHSG. 209 saham menguat dan 155 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 739.824 kali dengan volume perdagangan 13,4 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 292,80 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.387.

Enam sektor saham tertekan. Sektor saham IDXHealth merosot 1,45 persen, dan catat penurunan terbesar. Sektor saham IDXFinance melemah 0,77 persen dan sektor saham IDXProperty susut 0,48 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya