IHSG Berpeluang Koreksi, Pantau Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.924-6.123 pada Selasa pekan ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Agu 2021, 05:15 WIB
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih lanjutkan koreksi pada perdagangan saham Selasa, (15/6/2021).

Analis PT Sucor Sekuritas Hendrico Gani menuturkan, IHSG berpotensi koreksi ke posisi 6.050. Ia mengatakan, selama IHSG masih bertahan di posisi support sehingga mendorong kenaikan indeks saham.

"Jika level support IHSG berhasil ditembus, ada koreksi lanjutan IHSG ke level 6.050.Berhasil ditembus ada koreksi lanjutan dengan posisi support 6.050. Jika tidak, IHSG masih uptren,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pelaku pasar mencermati sejumlah sentimen pekan ini antara lain neraca dagang pada Mei 2021 dan pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve serta Bank Indonesia.

"Perhatian investor pada FOMC dan RDG Bank Indonesia,” kata dia.

Ia mengatakan, pelaku pasar khawatir setelah inflasi AS menguat sepanjang tahun berjalan 2021. Dengan inflasi yang naik, Hendrico menuturkan, pelaku pasar mencari petunjuk langkah the Federal Reserve selanjutnya.

Selain itu, rilis data neraca dagang juga akan pengaruhi laju IHSG. Hendrico menuturkan, permintaan belum menunjukkan performa terbaiknya.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG hingga kini masih menunjukkan betah dalam rentang konsosidasi wajar. 

Namun, laju IHSG dinilai masih rentang konsolidasi wajar dengan peluang koreksi yang masih terlihat belum akan berakhir.

“Rilis neraca perdagangan masih akan berada dalam kondisi stabil  akan turut memberikan sentiment terhadap pergerakan IHSG, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi saham .

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.924-6.123,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan Senin, 14 Juni 2021, IHSG melemah 0,25 persen ke posisi 6.080. Hendrico menilai, tekanan terhadap IHSG itu lantaran aksi ambil untung yang dilakukan pelaku pasar. Hal ini mengingat IHSG sudah naik cukup tinggi pada pekan lalu.

"Pada tanggal 9 dan 10, IHSG alami kenaikan signifikan masing-masing 0,8 persen dan 0,9 persen. Selain itu, ada gap up juga pada tanggal 10 sehingga ada candle reverse dan ada taking profit," kata Hendrico.

Selain itu, ada kenaikan kasus COVID-19 juga menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Namun, Hendrico menilai, IHSG belum terkoreksi dalam. Selain itu, dampak perpanjangan penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, menurut Hendrico tidak terlalu signifikan mengingat pelaku pasar belum terlalu merespons yang ditunjukkan dari laju IHSG.

Adapun kasus baru positif Covid-19 bertambah 8.189 orang pada Senin, 14 Juni 2021. Sehingga jumlah keseluruhan terhitung sejak Maret 2020 menjadi 1.919.547 yang terkonfirmasi Covid-19.  

Penambahan tersebut diikuti juga dengan meningkatnya jumlah pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19. Saat ini, data yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terkait kasus sembuh di Indonesia jumlahnya bertambah 6.143 orang. Sehingga kini totalnya telah mencapai 1.751.234 orang. 

Sementara, kasus kematian karena Covid-19 meningkat 237 orang. Maka secara nasional dilaporkan ada 53.116 orang yang meninggal akibat terpapar virus Corona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indoensia Tbk (BRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Selain itu saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Tower Bersama Infractrute Tbk (TBIG), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya