Pria Singapura Ditangkap Usai Serang Tetangga Pakai Rantai Sepeda

Seorang laki-laki berusia 47 tahun mengalami luka robek di kepala akibat pukulan menggunakan rantai sepeda tersebut

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi bersepeda (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Ang Mo Kio - Seorang pria di Ang Mo Kio, Singapura, mengklaim bahwa dia memiliki pengalaman kekerasan yang mengerikan yang melibatkan tetangganya. Kala itu, ia sedang membersihkan panel jendela di luar rumahnya.

Insiden itu dibagikan ke grup Facebook Complaint Singapore oleh Alex Tohsw pada 13 Juni 2021.

Mengutip dari laman Mothership, Senin (14/6/2021), Alex menulis bahwa dia sedang berdiri di atas tangga besi saat berada di luar rumahnya.

Tiba-tiba, tetangganya diduga menyerang dari belakang dengan rantai sepeda, yang dilekatkan pada bantalan kunci.

Alex mengaku dipukul dua kali di kepala dan juga di bahu hingga kepalanya mengeluarkan darah dengan cukup deras. Anak-anaknya, yang berada di dalam rumah, sampai terkejut melihat Alex "berlumuran darah".

Untungnya, tetangga lain keluar untuk memeriksa apa yang terjadi, dan menghentikan aksi gila si tetangga.

Alex khawatir dengan keselamatan anak-anaknya, karena pintu depannya tidak terkunci. Tetapi untungnya, tetangga keduanya ini membantu mengawasi tersangka penyerang.

2 dari 2 halaman

Apa yang Memicu Konfrontasi?

Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon

Alex mengatakan tetangganya mengklaim dia "menghalangi jalannya" untuk kembali ke rumah, saat dia "menempatkan sepedanya di jalan setapak".

Dia juga berbagi foto dirinya, termasuk salah satu yang tampak seperti dirinya di ranjang rumah sakit, dan apa yang tampak seperti jejak darah di lantai koridor di luar flat HDB.

Seorang juru bicara polisi mengatakan, "Tanggal 12 Juni 2021, polisi disiagakan adanya kasus sengketa di Blok 130 Ang Mo Kio Avenue 3. Seorang pria 47 tahun mengalami luka robek di kepalanya, dan sadar saat dibawa ke rumah sakit. Seorang pria berusia 65 tahun ditangkap karena menyebabkan luka dengan senjata berbahaya. Investigasi polisi sedang berlangsung."

 

Reporter: Lianna Leticia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya